MOM BLOGGER

A Journal Of Life

3 Cara Ini Bantu Orang Tua Mengatasi Kegelisahan dalam Memantau Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Selasa, 20 Februari 2018
Siapa sih orang tua yang tidak menginginkan anaknya bisa bicara. Setiap orang tua pasti sangat menanti-nanti buah hatinya untuk bisa diajak bicara, berkomunikasi, adu pendapat atau bahkan sekedar berbalas canda. Pasti gemesin ya anak kecil yang lagi doyannya ngomong dan bertanya kalo udah bersuara 😍😍😍

pexels.com
Tapi, tak jarang harapan orang tua seringkali disertai rasa was-was dalam memantau perkembangan bahasa anaknya. Ada kekhawatiran ketika mendapati buah hatinya belum mampu berbicara seperti anak seumurannya. Ada kegelisahan karena si kecil pendiam dan hanya berbicara sesekali saja dan itupun sangat jarang. Sehingga, kecerewetan anak kecil yang diidam-idamkan pun seolah sirna.

Baca juga: Terapi Wicara: Perlukah?

Berbicara tentang tumbuh kembang anak memang seperti naik roller coaster. Ada saja dari masing-masing anak, dalam tumbuh kembangnya yang membuat jantung orang tua deg-deg ser penuh rasa khawatir. Sementara, setiap anak tidak akan pernah benar-benar serupa tahapan tumbuh kembangnya antara yang satu dengan yang  lainnya. Jadi bisa dikatakan orang tua bakal naik roller coaster terus nih selama anaknya bertumbuh 😅

Baca juga: Speech Delay (My Experience)

Capek juga kan ya kalo setiap hari harus dihadapkan pada rasa khawatir yang belum tau ujungnya. Nah, daripada khawatir ga jelas, yuk kita intip 3 cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi kegelisahannya dalam memantau perkembangan bahasa anak.

1. Mengikuti Seminar
Cara yang pertama ini, spesial untuk ibu-ibu yang suka aktivitas tatap muka. Dimana seminar-seminar biasanya mendatangkan pembicara yang memiliki kapasitas terhadap sebuah ilmu. Sehingga kita bisa meluapkan kegelisahan  kita disana melalui sesi tanya jawab.
Tak jarang juga para pemateri berkenan lanjut pembahasan via JaPri lho. Sehingga kita bisa ceritakan kegelisahan kita pada pakarnya untuk dicarikan solusinya. Jadi rasa khawatir kita bisa lebih dimenej agar tidak menimbulkan rasa panik dan stres. Kalo udah stres, bisa-bisa anak yang jadi sasaran pelampiasan. Jangan ya ... 😊

2. Mengikuti Kuliah Online
Seiring maraknya pemanfaatan media online sebagai sarana belajar jarak jauh, maka kuliah online dengan memanfaatkan media sosial seperti Whatsapp atau webinar (web seminar) menggunakan Skype menjadi pilihan alternatif buat belajar. Serupa dengan seminar, biasanya kuliah online juga mendatangkan narasumber yang menguasai suatu ilmu tertentu. Sehingga, selain memperoleh ilmu, kita juga memperoleh 'tempat curhat' yang pas tanpa khawatir baper karena dijawab berdasarkan ilmu langsung dari ahlinya, bukan semata pengalaman saja. Jadi biar ga katanya katanya ... 😆

3. Mengikuti kata nurani
Cara yang ketiga dan yang paling penting yaitu dengan mengikuti nurani. Udah berasa kaya siraman rohani aja ya. Tapi memang benar lho, Seminar dan kuliah online tentunya hanyalah sarana kita  memperoleh ilmu dari ahlinya. Berhubung masalah perkembangan anak adalah masalah case by case, sehingga kita orang tua diminta untuk mengikuti nurani ketimbang mengikuti kata orang. Agar tidak dirundung kegelisahan dan kekhawatiran.
Bahkan sering juga kita jumpai teori tak seindah praktek pelaksanaannya, sehingga perlu kita berlapang dada dan menjernihkan pikiran dalam mencari solusi terhadap perkembangan bahasa anak-anak kita. Agar kita tidak mengalami stres dan panik yang berlebihan.

Baca juga: Self Healing Inner Child

Mudah-mudahan 3 cara sederhana ini bisa membantu para orang tua ya dalam mengatasi kegelisahan ketika memantau perkembangan bahasa anak.


Post Comment
Posting Komentar

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗