MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Surat untuk Februari

Jumat, 16 Februari 2018
Entah kapan ku terakhir menoreh kata dalam bait rima. Sesaat membaca semua surat yang tertuju pada semua diri disebuah kompetisi, aku pun bertanya. Rindu?

Ya! Aku rindu bermain kata yang makna tak lantas tertangkap mata saat membacanya. Ah hatiku bergemuruh tatkala menuliskan surat ini. Teringat tentang sebuah kebiasaan yang dahulu sering kulakukan dengan seorang sahabat, bertulis surat.

Hingga saat ini, ku yakin dia masih memiliki permainan kata yang membuatku butuh waktu untuk menangkapnya. Lalu bangga menghampiri ketika dia bilang "hanya kamu yang mampu membaca hati dan pikiranku sobat!".

Dunia dewasa membuat lunaknya hati lembutnya jiwa memudar rasa. Mungkin karena kencang udara yang meniup jiwa. Lalu bagaimana aku bisa kembali memanggilnya agar relung hati berisi kata-kata cinta?

Anggap saja surat ini sebagai pembuka untuk memulainya. Kembali mengetuk pintu yang terkunci dalam kata tak berima. Panggil dia. Duduk disini. Temani untuk menikmati nyanyian nurani. Dimana disitulah sering kutemukan Tuhan.

Februari memang bulan cinta. Dan surat ini kualamatkan padanya ... Semoga cintanya bisa mewarnai bulan-bulan seterusnya hingga kembali membersamainya.

Columbus, 16 Februari 2018
Post Comment
Posting Komentar

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗