MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Image Slider

Good Behaviour: Renungan 'Parenting'

Rabu, 19 April 2017

Coba di list, Good Behaviour itu apa aja? Panjang kali ya kalo di list ... bisa buat bikin skripsi 😂. Intinya semua yang baek-baek ya ....

Saya yakin setiap orang tua ingin apa yang baik-baik melekat ke anak nya. Termasuk baik takdir ... hihihi ... Sehingga berbagai cara pun dilakukan, usaha fisik dan usaha batin (doa).

Tantangan memang menjadi orang tua itu. Bertanggungjawab terhadap 1 atau lebih nyawa manusia. Untuk dididik dan dipertanggungjawabkan. Jika anaknya baik, maka baik pula hasil yang diperoleh orang tua. Beratnya, orang tua baru akan mengetahui hasil dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan mungkin saja hasil baru terlihat setelah orang tua itu meninggal dunia. Inilah godaan nya. Karena terkadang kita butuh motivasi di awal agar bisa semangat menjalani nya. Sehingga tak jarang kita terperangkap (duh bahasanya) pada capaian sesaat tanpa peduli atas kesinambungan hasil tersebut. Misal, merasa telah berhasil ketika mampu mendidik anak-anak rajin shalat. Padahal kan anak-anak rajin shalat long life ya ... berhasil ga nya ya liat nanti, liat konsistensi mereka ampe mereka baligh (at least ini teh ya).

Urusan mendidik anak itu kalo kata saya sih urusan akhirat. Jadi visi misinya ya harus akhirat. Tapi jujur saja, godaan dunia itu memang berat, apalagi setelah berkembangnya media sosial yang banyak menghasilkan para orang tua galau 😅😆. Galau liat anak orang udah begini dan begitu. Pengennya juga anak begini dan begitu. Tak jarang jadi lupa buat lurusin niat 😭😭

Saya ga akan bahas galau nya menghadapi dunia medsos, saya akan membahas perihal Good Behaviour yang menjadi PR besar saya. (tutupmulut😆)

Curhat Dikit
Dari jaman anak-anak 1 tahun sampe sekarang mau 1 tahun, rasa-rasanya masalah saya ga berkurang, malah bertambah. Maksudnya, setiap waktu bertambah, semakin bertambah pula list evaluasi saya. Jangankan fokus pada tumbuh kembang anak, saya masih sering terdistraksi dengan tumbuh kembang saya pribadi 😅 (padahal mewek)

Good Behaviour
"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari". Pribahasa ini pasti udah ga asing donk ditelinga kita. Pribahasa yang bermakna bahwa prilaku buruk yang dicontohkan oleh orang dewasa (guru, konteks tulisan saya orang tua) akan mudah ditiru oleh anak bahkan lebih buruk dari apa yang kita contohkan. Na'udzubillah.

Nah, dalam mendidik anak agar memiliki kebiasaan yang baik (good bahaviour tadi), tampaknya banyak pakar sepakat bahwa konsep memberikan contoh cara paling efektif. Sehingga peran orang tua dalam memberikan contoh prilaku baik kepada anak sangat diperlukan untuk mendidik anak agar berprilaku baik pula.

Sayangnya oh sayangnya. Terkadang dan kadang kala (halah bahasanya), orang tua sering terbentur dengan situasi dimana jiwa dan raga sedang tidak stabil. Katakanlah tengah ada guncangan. Tetiba anak rewel dan bertingkah diluar kebiasaan dan berbagai macam hal lain yang mengundang kemampetan berfikir orang tua. Alhasil, tak jarang orang tua melampiaskan kelabilan nya kepada anak yang memang sedang berulang (juga).

Trus gimana atuh caranyaaaaaaa ...
hehehe ... Saya disini mau mencoba berbagi sedikit tips dalam menghadapi anak rewel terutama disaat waktu dan kondisi yang kurang tepat (red: disaat kita lagi punya masalah).

💡 Hal pertama yang harus diingat ketika anak rewel adalah👉 KENAPA anak rewel. Karena lapar kah, ga enak badankah, ngantukkah, atau karena butuh perhatian orang tua.

💡 Setelah mengetahui penyebab rewel nya, hampiri mereka dan selesaikan faktor penyebabnya. Jika lapar beri makan dulu, jika ngantuk ya boboi dulu, kalo butuh perhatian ya diperhatikan dulu bisa dengan cara memberi pelukan atau menggendong.

💡 Poin penting ketika anak rewel disaat kita tengah rungsing karena ada masalah adalah singkarkan masalah tersebut sejenak.

💡 Saat anak sudah tenang, komunikasikan kepada anak apa yang tengah kita alami. Dengan bahasa yang ringan dan dimengerti anak. Misalnya, "Umi lagi mengerjakan tugas umi yang belum selesai. Kalo abang sama dede nya nangis, umi jadi pusing. Kalo umi pusing, umi jadi gampang marah. Dede babang ga mau umi marah kan? Bisa dede sama babang nya akur dan ga nangis-nangis?"

💡 Jika anak rewel nya kebangetan dan otak mulai ngebul berasa masalah+tangisan anak itu = neraka, segeralah istighfar, rubah posisi tubuh, tarik nafas dalam-dalam, lalu menangislah jika memang butuh menangis.

Tips singkat di atas notabenenya untuk memghindari kita sebagi orang tua marah-marah dan ngomel ke anak-anak. Yang menyebabkan anak menjadi baal dan kebal terhadap omongan kita sehingga susah dididik untuk punya good behaviour.

Salah satu prilaku baik itu kan menahan amarah ya. Nah dengan berhasil menahan amarah, kita orang tua bisa dikatakan berhasil memberikan contoh baik cara mengelola emosi kepada anak. Anak melihatnya, meniru dan mungkin akan memodifikasinya.

Udah dulu ya ya, semoga bermanfaat.

Columbus, 17 April 2017