MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Image Slider

Pagi Inaya ...

Jumat, 31 Agustus 2018
Ingin ku menulis mu si kecil mungil bernama Inaya. Agar melekat dalam sejarah hidupku tentang sebuah sumber kehidupan yang saling bersinergi. Karena hadirmu juga karena sinergi alam yang dititah Tuhan atasmu.

pict from pexels

Apa kabar pagimu hari ini? Seperti yang terpatri dalam namamu ... pertolongan itu akan selalu ada. Wajah tegar sang Bunda dan tak gentarnya sang Ayah mengikhtiari hidupmu. Maka tersenyumlah Inaya .. tersenyumlah bersama gurat bibir bundamu. Maka kuat dan teguhlah Inayah, bersama optimis tatapan Ayahmu.

Kehadiranmu memberi juta asa pada pikiranku, bahwa ada sebuah kata yang bernama takdir. Bukan untuk diterka namun dijalani bersama. Ya! Bersama keimanan akan ketentuan dan kuasaNya. Karena kita manusia tugasnya hanya berada pada garis pelaksana. Biarlah rencana itu tertoreh indah dalam garis rahmatNya. Karena apa yang baik menurut kita, belum tentu menurutNya. Karena Dia yang Maha Mengetahui segala. Semoga Allah izinkan Ayah Bunda menjemput rahmatNya ya Inaya ...

Bersama semburat sinar mentari pagi ini ... ku sekali lagi ingin menyapa dirimu Inaya ... Putri kecil nan kuat lagi tangguh. Jikapun banyak airmata yang tertumpah melihat dirimu saat ini, sungguh! Setiap tetesnya adalah doa yang mengalir deras teruntuk mu wahai Inaya. Bukan untuk meratapi dalam kelam, namun mendendangkan doa dalam keoptimisan! Seperti cahaya mentari yang sesekali redup, tapi bukanlah berarti kelam. Karena hakikatnya cahaya adalah harapan. Dan namamu ... adalah harapan akan sebuah pertolongan ... yang membawamu pada kemenangan jiwa. Itulah yang tersemat sejak dirimu terlahir kedunia ...

Jika kelak dirimu bertumbuh bersama menjalani kehidupan dunia, maka tulisan ini akan menjadi pengikat rasa yang hadir saat dirimu belumlah menyicip dosa. Mengikat kenangan jiwa-jiwa yang saat ini berlara.

Pagi Inaya!

Teruntuk Inaya Nur Zafira ...

Dari sebuah jiwa, yang belum terlahir ke dunia ... semoga kita diizinkanNya melukis cinta dalam pertemanan sesurga ...

Dari Zaenab Razaan Alkhansa

Columbus, 31 Agustus 2018

Nulis Cerpen? Siapa Takut!

Kamis, 30 Agustus 2018
Pake hitam? Siapa takut!
Nulis cerpen? Ga boleh takut!

Akhir tahun 2017 lalu saya alhamdulillah memperoleh kesempatan yang menantang diri menulis sebuah cerpen untuk komunitas blog tercinta, 1 minggu 1 cerita atau disingkat 1m1c. Tadinya saya pikir proyek buku kroyokan alias antalogi ini hanya sekedar guyon belaka. Maklum, proyek nulis buku ini bukan tawaran pertama yang saya dapatkan #ciiletawaran. Bedanya, ajakan proyek menulis kali ini benar-benar digarap serius dan terealisasi dengan baik. Yeeeeeeey!

pict from ellunar publisher

Berhubung proyek menulis ini proyek barengan, jadi untuk menentukan segala sesuatunya tentu merupakan hasil musyawarah anggota komunitas 1m1c yang berminat ikut proyek. Dan musyawarah pertama yang kami lakukan yaitu menentukan jenis buku yang akan digarap. Fiksi atau non fiksi, itulah dua pilihan yang ditawarkan. Daaaaan ... setelah persaingan suara yang cukup sengit, akhirnya karya fiksi pun memenangkan suara.

Saya? Tentunya nyali langsung keburu ciut berhubung fiksi bukanlah minat saya. Hiks! Tapi apa boleh dikata. Take it or leave it! Kesempatan tak datang dua kali. Ayo coba dulu! Begitu lebih kurang hati saya memotivasi diri 😆.

Berbekal pengalaman menulis cerpen di zaman SMP, saya pun memutuskan untuk memilih cerita pendek sebagai jenis karya fiksi saya. Dengan mengangkat tema Cinta, Budaya dan Generasi Kita, saya pun memulai memikirkan ide cerita berikut plot beserta tokoh-tokohnya.

Bagi seorang saya yang bukanlah pembelajar sejati dimana saya masih sangat malas mempelajari kaedah-kaedah kepenulisan, menulis fiksi terasa begitu teramat sulit. Berbeda dengan menulis blog yang bahasa dan kepenulisan tak berkaedah suka-suka saya saja 😅😆. Alhamdulillah tim editor sangat sabar menghadapi karya saya yang banyak nilai merahnya. Dan sebuah pelajaran gratis pun saya peroleh dari saran editing yang diberikan editor tercinta, sang novelis muda kita, neng Ayu Welirang.

cuplikan cerpen saya hehehe

Kini tinggallah waktu menunggu terbitnya sebuah karya fenomenal yang akan kami, saya dan member lain, nantikan. Rasanya sudah tak sabar menanti bulan Juli. Dan hal yang membuat saya bangga bukan karena saya berkarya dalam proyekan antologi ini melainkan karena saya berkesempatan berkarya bersama cerpenis hebat member 1m1c. Asli!!! Tulisan member yang lain ide ceritanya udah kaya cerpenis handal. Tulisan mereka mampu memainkan imajinasi kita sehingga melayang mengikuti alur cerita.Pikiran membawa raga kita masuk ke dalam alur cerita. berpindah menjadi karakter satu ke karakter lainnya sesuai tokoh yang tengah berada dalam cerita. Hidup! Cerita pendek karya teman-teman 1m1c ini benar-benar hidup.

Penasaran dengan bukunya? Teman-teman bisa peroleh buku Antologi Cerpen ini melalui admin @1m1c di akun INSTAGRAM nya. Atau bisa juga melalui INSTAGRAM @ellunarpublish_

Atau klik LINK berikut: http://bit.ly/POBuku1M1C

Dengan membeli buku Antologi Cerpen ini, artinya teman-teman turut serta memajukan budaya literasi bangsa. Ayo berkarya untuk Indonesia!

Salam dari kami, member 1 minggu 1 cerita!

Menulislah! Walau hanya 1 cerita :)

Columbus, 2018


RESENSI Buku:
*  http://www.ellunarpublisher.com/2018/07/antara-cinta-budaya-dan-generasi-kita.html

Apa kata Admin 1M1C tentang karya pertama komunitas 1m1c:
https://www.1minggu1cerita.id/launching-buku-antologi-1minggu1cerita/

Hal-hal Kecil yang Perlu Diketahui Sebelum Studi ke Amerika

Setelah membahas (semoga lengkap) tentang persiapan keberangkatan studi dari sudut pandang emak-emak secara teknis, saya lanjut bahas persiapan keberangkatan cimelekete alias yang kecil-kecil. Jadi ini tulisan ini sequel dari 'Persiapan Keberangkatan Studi di Amerika (Part 1)'. Bagi yang belum baca tulisan sebelumnya, bisa klik link ini.

Pict: pexels.com

Dalam bahasan kali ini, saya mungkin akan lebih banyak membahas hal-hal kecil yang saya sendiri dulunya tidak tau. Nah hal-hal kecil inilah yang sebenarnya menurut saya membuat kehidupan di awal perantauan penuh dengan kekhawatiran. Sebut saja kekhawatiran terkait biaya kesehatan, pengadaan transportasi, tempat tinggal, dan keberadaan halal market dan asian market.

Baca juga: Tips Memilih Makanan Halal di Amerika

Jadi, selain akan berbagi tips dan saran, saya akan coba berbagi informasi sarana dan prasarana yang membantu memudahkan kita selama menjalani masa studi bersama keluarga yang informasinya bisa kita gali sejak sebelum keberangkatan. Meskipun tetap pada praktiknya akan ditemukan banyak perbedaan. Harapan saya semoga info ini membantu teman-teman biar ga ngeblur banget soal Amerika 😆 (saya aja kali ya yang ngeblur soal Amerika)

Baca juga: Serba Serbi Mendaftar Kindergarten di Amerika 


Seperti halnya bahasan-bahasan lain di setiap blogpost saya, semua tulisan saya merupakan hasil dari pengalaman semata. Jadi pastinya ada beberapa hal berbeda yang nantinya akan ditemukan.

Oh iya, pembahasan terkait persiapan keberangkatan ini memang perspektif 'emak-emak' banget. Saya ga ngerti ya andai student nya si istri, apakah bapak-bapak akan berfikir detail kaya gini juga 😅.

Oke sip! Masuk ke bahasan!

👉 perlukah urus asuransi untuk pasangan atau keluarga sebelum keberangkatan?

Coba dilihat kembali persyaratan administrasi resmi dari pemberi beasiswa, kampus ataupun kedutaan. Jika termasuk sebagai salah satu syarat administrasi, mau tidak mau tentunya perlu di urus. Jika tidak termasuk syarat administrasi, berdasarkan pengalaman saya, tidak perlu diurus sebelum keberangkatan.

Nah sedikit berbagi pengalaman teman dengan visa J. Dependent (J2) bisa membeli asuransi sementara sesampai di Amerika dengan premi $100 per 3 bulan. Sedangkan pengalaman saya pribadi dengan visa F2, tidak perlu membeli asuransi baik sebelum atau pun setelah masuk ke Amerika.

👉 Bagaimana dengan asuransi student sendiri?

Sependek pengetahuan saya, setiap mahasiswa yang memperoleh sponsorship akan selalu disertai asuransi. Jikapun tidak, bisa dikomunikasikan dengan pihak sponsor dan juga kampus. Dan biasanya student selalu dibekali persiapan keberangkatan sedangkan pendamping student (dependent) engga 😆😅

👉 Jika tidak ada asuransi, apakah kita mampu membayar biaya kesehatan seandainya terkena sakit atau misal hamil dan melahirkan?

Jika yang hamil atau sakit adalah student, maka asuransi yang melekat dari student biasanya akan mencover biaya kesehatan. 100% atau setidaknya tergantung fasilitas yang ditawarkan asuransi. Untuk suami saya sendiri, beberapa pengecekan kesehatan tetap masih membayar co-pay, yaitu uang sisa yang tidak tercover asuransi.

Jika yang hamil atau sakit adalah pasangan student (dependent) dan tidak memiliki asuransi, Amerika memiliki program-program yang sangat berpihak pada masyarakat pendatang (non citizen) seperti mahasiswa bahkan untuk para refugee atau pengungsi.

Baca juga: Hyperthyroid dan Low Potassium Saat Hamil?

Di Ohio state sendiri, ada yang namanya Financial Assistance (FA). Terkait apa itu FA, bisa dicari informasinya di rumah sakit terdekat secara online. Dan bisa jadi istilah yang digunakan di state lain berbeda. Jika ingin memperoleh informasi lebih lanjut, bisa mempelajari web rumah sakit atau Public Health setempat via internet dengan keywords 'financial assistance' atau lainnya.

Prinsipnya, Amerika sangat menjaga kesejahteraan manusia di negaranya. Jadi teman-teman jangan takut 'terzalimi' selama teman-teman terus bertanya dan mencari informasi. Hanya saja dalam pelaksanaannya, tentu tergantung kondisi state atau negara bagiannya dan juga kebijakan pemerintah pusatnya. Jadi silahkan dilihat-lihat kondisi state tempat studinya via internet 😊

👉 perlukah bawa obat-obatan warung dari Indonesia?

Jika memang dirasa butuh karena suka mengonsumsi, silahkan dibawa. Pastikan jika membawa obat-obatan ke cabin, ada surat resep dokternya. Jika tidak, lebih baik simpan di tas kecil bersama barang-barang yang masuk bagasi.

👉 bawa stroller / jangan untuk anak selama diperjalanan?

Saran saya, kalo hanya bawa satu anak berusia di atas 2 tahun, gendongan saja cukup. Tapi kalo anaknya usia 2 tahun kebawah, bawa stroller perlu agar istirahat anak tidak terganggu meski harus transit. Sehingga anak tidak rewel karena ringsek badan.

👉 makanan selama diperjalanan gimana?

Bagi yang picky, membawa makanan rumahan untuk porsi 2 hari perjalanan direkomendasikan. Namun bagi yang ga picky, makanan yang disediakan maskapai cukup banyak dan mengenyangkan. Jadi bawalah seperlunya sesuai kondisi. Dan pastikan makanan yang mengandung daging-dagingan habis sebelum masuk Amerika yaks 😆

👉 Perlukah dokumen pribadi di alih bahasakan? Harus oleh translator tersumpah atau gimana?

Perlu jika memang masih berbahasa Indonesia. Harus translator tersumpah? Kami pribadi tidak menggunakan translator tersumpah (sworn translator). Suami yang menterjemah dokumen seperti surat vaksin anak-anak dan kartu keluarga (selama disini kartu keluarga tidak pernah terpakai 😆). Sejauh ini aman-aman saja 😆

FYI aja, kartu keluarga ga pernah ditanya sama sekali. Surat keterangan vaksin anak cuma diliat riwayat vaksinasi nya saja. Ga ditanya apakah ini resmi dari pemerintah negara kita atau ga. Padahal surat keterangan vaksin anak-anak saya buat menyerupai buku Pink dari Posyandu bagian yang tabel vaksin. Plus tandatangan bidannya yang saya minta khusus buat dokumen ke Amerika ini. Hehehe

👉 Dokumen apa saja yang harus mudah terakses selama perjalanan?

1. VISA (yang ditempel di passport)
2. Surat izin memasuki Amerika (tergantung jenis visa). Untuk visa F namanya i-20

👉 Apa saja yang harus langsung diurus setelah sampai di Amerika?

Disesuaikan saja dengan kebutuhan sesuai state dan kampus masing-masing. Saya pribadi hanya mengurus kelengkapan administrasi untuk syarat sekolah anak-anak dan kartu pendamping mahasiswa dari kampus. Untuk state ID sampe sekarang saya ga punya hehehe. Selain itu suami juga langsung urus sejenis surat keterangan domisili di family housing campus. Isinya kaya pernyataan bahwa orang yang bernama Merisa Putri benar berdomisili bersama Taufik Mulyadin, student di kampus OSU. Begitulah lebih kurang 😆

👉 Apa saja syarat administrasi untuk sekolah anak?

Hanya visa, i-20, dan surat riwayat vaksin anak. Jika vaksin anak dianggap belum lengkap, sekolah akan meminta kita melengkapinya dengan memberikan info Public Health yang menyediakan pelayanan pemberian vaksin gratis.

👉 Bagaimana cara melengkapi vaksin anak?

Cari informasi di NationWide Children state masing-masing. Untuk Ohio sendiri, semua vaksin gratis dan dilakukan di Public Health atau di Nationwide Children. Untuk anak-anak saya, vaksin dilakukam di Nationwide children. Sedangkan beberapa orang teman disini, di Public Health. Dua-duanya gratis 😊

👉 Apa saja fasilitas pelayanan publik yang bisa kita dapatkan?
Lagi-lagi di setiap kota dan negara bagian tentunya akan berbeda. Semisal transportasi umum, pelayanan kesehatan, perpustakaan umum, layanan emergency, sekolah, bantuan pangan, dll. Ditulisan ini saya coba share yang saya peroleh ya ...

1. Transportasi
Ada dua jenis transportasi yang bisa kami gunakan. Pertama transportasi milik kampus namanya CABS (Campus Area Bus Service)  dan kedua transportasi umum milik pemerintah / yang disediakan pemerintah namanya COTA (Central Ohio Transit Authority). Dua jenis transportasi ini bisa dinikmati secara gratis oleh para mahasiswa. Namun COTA bus hanya bisa dinaiki secara gratis selama student terdaftar aktif kuliah (honestly bukan gratis sih ya, tapi sudah include dalam bayaran semesteran 😂. Makanya kalo ga aktif kuliah, ya ga bisa gratis 😅). Sedangkan CABS bus, bisa dinikmati oleh siapa saja yang melewati rute Bus kampus tersebut.

Baca juga: Cerita ke US Bersama Qatar Airways

Selain bus, ada electric scooter yang baru diluncurkan tahun ajaran ini. Saya sendiri belum pernah menggunakannya 😆. Jadi ga bisa kasih gambaran apa-apa. Yang jelas, penggunaannya harus donlot Apps nya dulu.

2. Bantuan Pangan
Ada namanya program WIC (Women Infants and Children) dari departemen pertaniannya Amerika. Setiap yang tinggal di Amerika dengan income dibawah rata-rata, maka akan memperoleh layanan WIC ini. Syaratnya?
- hamil
- menyusui
- anak usia dibawah 5 tahun
- low income

Datang langsung ke kantor WIC di kota masing-masing dengan membawa dokumen standar seperti ID (visa atau state ID jika sudah punya), surat tanda masuk Amerika, dan dokumen lain yang dirasa perlu. Bisa telp dulu untuk memastikan syarat dokumentasinya atau kunjungi web WIC nya.

3. Perpustakaan Umum
Salah satu surga di Amerika ya perpus nya. Sangat banyak perpustakaan umum di Amerika yang bisa dinikmati secara cuma-cuma. Berikut dengan program-programnya. Tinggal search atau tanya-tanya ke tetangga atau komunitas yang ada. Salah satu hal yang menggiurkan adalah jika ada acara sale buku-buku dengan harga yang sangat terjangkau. Kan lumayan nambah koleksi buat dibawa ke Indo 😆

Tampaknya tulisan ini sudah cukup panjang. Jadi kaya semacam FAQ ke Amerika jadinya ya ... 😁

Jika ada yang belum terbahas, boleh tanya di kolom komen ya readers #eaaaaaa 😂

Columbus, selesai di Tanggal 30 Agustus 2018
Hari Kamis, pukul 4.33 AM

Semoga Bermanfaat 😊

Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2012

Sabtu, 18 Agustus 2018
Rasanya belum pernah saya menuliskan tentang hal yang tercantum di judul. Ya! Tentang PPAN. Sebuah program yang pernah saya ikuti sekitar 6 tahun yang lalu. Kalo tidak salah, di bulan Februari 2012. Dan hari ini, pertemuan dengan alumni PPAN SUMBAR 2012 di kota kecil bernama Athens, Ohio, Amerika serikat, menggiring kembali ingatan saya akan memori singkat dan sekejap kala itu.


Nostalgia ... dikit aja!

Ceritanya, saya angkatan 2006 yang baru saja lulus di akhir tahun 2011 (diperjelas telat lulusnya 😂😂) merasa perlu aktivitas pengembangan diri. Maksud hati agar diri tak mati gaya dalam menanti panggilan kerja ataupun panggilan nikah 😅. Berbekal informasi dari seorang kakak tingkat, akhirnya saya coba melengkapi syarat administratif program pertukaran pemuda ini dan kemudian mendaftarkan diri.

Prosedur detail nya asli saya lupa 100% 😂. Dalam tulisan ini saya hanya akan menuturkan pemikiran random saya perihal pengalaman saya di PPAN ini 😆. Yang mana ending tulisan ini dijamin bikin kesel karena ga nyambung dan sedikit private story gitu 😅


Okeh lanjut .... bahas PPAN

Semua berjalan begitu cepat, setelah membawa semua syarat, saya bertolak dari kota Payakumbuh ke kota Padang untuk mengikuti seleksi PPAN tersebut. Seinget saya sih saya ngeblank, ga tau jenis seleksinya akan seperti apa. Taunya cuma bawa ini dan itu, dan datang ke kantor apa (saya pun lupa) dan saya pun melakukannya.

Sesampai di lokasi saya mengikuti arus masa. Sampailah saya ke meja panitia. Setelah berkas-berkas yang diperlukan diserahkan ke panitia, saya diminta duduk di kursi yang sudah disediakan. Barulah saya mulai tau bahwa akan ada tes tertulis berupa menulis essai dalam bahasa Inggris dengan tema yang sudah disiapkan panitia.

30 besar PPAN SUMBAR 2012

Tik tok tik tok ..  tes selesai, pengumuman 30 besar diberitahukan tengah malam di hari itu juga, sekitar pukul 12 malam via SMS atau telpon (saya lupa lagi-lupa terus) kata panitia. Singkat cerita, saya lulus 30 besar. Artinya? Saya harus datang karantina besok harinya, kalo ga salah jam 6 pagi apa jam 7 ya🤔  sudah harus datang ke lokasi karantina. Saya, yang tidak memiliki persiapan apa-apa untuk karantina karena ga ekspek lulus 30 besar ini pun langsung tunggang langgang melengkapi kebutuhan karantina. Cukup epik memang, dan my hero was my Papa 😁 ... disaat itulah saya kembali merasa sebagai anak kecil yang mau masuk sekolah TK karena Papa ngurusin ini itu luar biasa. Seperti tersimpan harapan dalam diri Papa agar saya lolos di program pertukaran ini.


LOLOS GA???

Menjalani karantina 3 hari 2 malam bersama teman-teman (lebih tepatnya adik-adik) yang luar biasa membuat gairah berkarya saya muncul kembali. Semangat belajar kembali bergelora. Yang tadinya saya emmoh lanjut S2, pasca PPAN saya daftar S2 ke UI. Bahkan dengan optimisnya saya meyakini suatu saat saya bisa ke luar negeri semisal Australi untuk studi.

Lomba bikin yel2 😅

Khayalan yang jujur saja seperti dikabulkan, meski tak plek 100% percis apa yang saya bayangkan, tapi mengarah-arah atau bisa dikatakan serupa. Seperti mengecap studi di luar negeri. Meski tak menjadi mahasiswinya langsung, menjadi pendamping mahasiswa juga berasa belajarnya 😂. Meski tak ke Australi, ke Amerika juga lebih berasa luar negerinya. Meski tak menulis paper, menulis blog pun bisa jadi karya sebagai wujud gelora berkarya itu masih membara.

Yah begitulah! Jawabannya saya tak lolos menjadi perwakilan pemuda untuk tahun 2012 saat itu. Namun, memiliki pengalaman bertemu orang-orang keren jauh lebih bermakna.


Daaaaaan ...

Perjalanan takdir bersama PPAN ini mengantarkan saya pada kehidupan yang lebih akademisi. Tanpa saya perlu menjadi mahasiswa 😂. Ya! Saya menikah dengan seorang pemuda Sunda yang doyan belajar. Dari dialah saya memperoleh info PPAN ini. Dan dia juga alumni PPAN JaBar 2011. Takdir kami berdua sama-sama tidak lolos mewakili pemuda ke negara pilihan, dan tak disangka tak dinyana PPAN menjadi jalan takdir kami bersua dalam dua kutub yang berbeda namun tujuan yang sama #eaaaaaapasiiiih


Ya intinya sih, PPAN jadi cerita nostalgia paling singkat namun penuh makna yang terjadi dalam hidup saya. Tak ada yang kebetulan kan? Semua Allah yang mengatur ... dimana pasca PPAN saya memutuskan S2 di UI yang ternyata jadi jalan jodoh saya. Yang jodohnya pun anak PPAN. Jadi semacam "Wow!!! Kok bisa!!!"

Meski suami saya adalah kakak tingkat jaman kuliah, tapi kami tak pernah terlibat cinta lokasi atau apalah itu yang namanya VMJ (Virus Merah Jambu-istilah anak ROHIS banget 😂). Kita nikah aja anak-anak Bahasa Inggris pada "Haaah! Kang adin sama Uni?" Saking kita ga ada irisan sama sekali 😅. Saya anak organisasi, suami anak akademisi. Saya ngurus bidang rohani himpunan suami saya ngurus bidang akademi himpunan. Saya tukang bolos, suami kebalikannya.

Sehingga salah satu hal penting yang saya bahas kala ta'aruf adalah "Akang tau IPK saya berapa?" Karena saya takut dia kaget dan nyesel dikemudian hari karena mengetahui istrinya tak sesuai ekspektasi 😂😂😂

Ta'arufan kami ta'aruf antimainstream dengan bahasan antimainstream 😆😆😆. Alhamdulillah hal-hal penting dan bersifat rahasia clear sebelum akhirnya dia memutuskan mengkhitbah saya 😆. Prinsipnya "jangan ada dusta diantara kita" #eaaaaaaaa

Jadi? Ini ngebahas PPAN apa ngebahas perjalanan jodoh saya? Ya ngebahas dua-duanya lah 😁 ... karena gegara PPAN kubertemu jodoh ku inilah, aktivitas yang cuma sekejap (hitungan hari doank) jadi berasa bermakna 😄😄😄

Jadilah tadi sepanjang perjalanan pulang dari Athens yang memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit kami habiskan dengan nostalgia pengalaman PPAN masing-masing. Saya Sumbar, suami Jabar, berbekal sabar, kami pun menikah dan dikarunia anak kembar 😁

Random yak bahasannya???

Moon maap 😆😆😆😆😆

Columbus, 17 Agustus 2018
Hari disaat diri ini merdeka mau nulis apapun ... nyambung ataupun ga nyambung. Merdeka!!!!

Photos credit to Siska Mandalia dari blognya