MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Image Slider

Story Time

Minggu, 26 Februari 2017

Yeeeee ada Story Time di community center tempat kami tinggal.

Community center adalah tempat atau pusat layanan untuk para penghuni apartemen. Setau saya, apartemen disini terutama yang jenis town house memang sengaja menyediakan ruang berkumpul bersama sekaligus sebagai kantor pusat pelayanan buat para penghuni apartemen.

Nah, hari ini Buckeye Village resident disuguhi acara 'Story Time' untuk anak-anak. Yang excited saya, karena ada makan gratisnya plus kebantu meringankan otak yang sibuk mikirin aktivitas bermain anak-anak 😅

Story time ini berlangsung dari jam 12 hingga jam 2 kurang. Diawali menikmati jamuan berupa sushi, aneka cookies dan susu serta mineral. Hap hap dilahap hap 😋😋😋

Sambil menyantap ... story teller nya beraksi di depan ... membacakan buku ... lebih dari 3 buku.

Meski anak-anak belum mengerti kesuluruhan ... tapi aktivitas ini cukup membantu mereka terutama Ziad bahwa ketika story time, dengerin yang lagi bacain bukunya. Bukan malah asik sendiri atau tidur 😆

Columbus, 25 Februari 2017

The Freshment 'Presenter' on Research Forum

Jumat, 24 Februari 2017

Jumat kemaren, hari pertama bagi saya dan anak-anak mengikuti sebuah konferensi ilmiah kecil-kecilan di kampus Ohio State University (OSU). Research Forum namanya. Sesuai namanya, forum ini dibuat untuk para students untuk mempresentasikan hasil penelitiannya.

Dalam forum ini Abi ZaZi ikut ambil bagian. Hitung-hitung latihan untuk conference yang lebih besar, katanya. Saya dan ZaZi pun turut meramaikan, memberi dukungan penuh untuk Abi. Hehehe .. (padahal ngincar makan siang gratisnya 😆)

Saya dan suami hadir di acara ini sedari pagi karena memang suami kebagian presentasi di sesi pertama. Sedangkan anak-anak baru hadir sepulang mereka sekolah.

Anak-anak berangkat sekolah dengan tante Ditha, tante kesayangan mereka selama di US😄. Mereka memang menyukai pengalaman baru dan semakin menyenangi aktivitas di tengah keramaian. Bertemu dan hadir menyaksikan orang dewasa beraktivitas. Sepertinya bagi mereka menjadi dewasa itu menarik. Penuh kesibukan dan warna warni (sepertinya)

Dengan penuh antusias mereka bercerita sepanjang perjalanan ke sekolah kepada tante Ditha bahwa mereka akan menghadiri acara makan siang di kampus Abi 😄. Saya dan suami pun merasa harus menepati janji itu. Dan alhamdulillah ... rezeki kami sekeluarga memperoleh makan siang bersama para peneliti kampus OSU.

Ah betapa beruntungnya kalian memiliki pengalaman berharga seperti ini. Sayang, tidak terdokumentasikan 😑 Semoga menjadi doa agar kelak kalian menjadi bagian dari para pemikir, para pembelajar, dan para ilmuwan dunia yang selalu menyukai dan doyan mencari ilmu. Jadilah ilmuwan soleh ya  nak anak ... 😊

Ada banyak pionir di dunia ini, maka jadilah salah satu di antara para pionir itu. Pionir ilmuwan berakhlak dan bermartabat.

"There are pioneers today in all sorts of fields. You may be one of them"

Columbus, 24 Februari 2017

Schedule For Kids

Di penghujung bulan Februari ini saya mencoba (terus dan terus mencoba) menata apa-apa yang perlu ditata ulang atau yang belum tertata. Salah satunya perihal skedul harian Zaid dan Ziad.

Setelah beberapa kali membuat jadwal harian, mingguan dan bulanan, akhirnya saya berpikir butuh membuat jadwal yang readible oleh ZaZi. Agar pelaksanaan nya pun saling berintegrasi antara aktivitas saya, suami dan anak-anak.

Selain itu, memanfaatkan kepekaan yang mulai berkembang pada anak-anak perihal angka dan waktu, saya semakin yakin bahwa menghadirkan skedul khusus buat mereka tentunya perlu. Jadilah saya mencoba membuat skedul sederhana untuk anak-anak.

Dalam skedul ini, terdapat 2 jenis penyajian. Yang pertama skedul berupa tulisan yang tertera angka dari jam sekian hingga jam sekian. Skedul tulisan ini sebagai panduan buat saya dan suami dalam menata aktivitas ZaZi. Sedangkan skedul berupa jam dan gambar, dibuat untuk Zaid dan Ziad. 2 gambar jam menunjukan 2 jenis waktu yang berbeda, yaitu siang yang ditandai dengan adanya matahari dan malam dengan adanya bulan. Gambar-gambar yang tertempel didekat angkanya sebagai penunjuk aktivitas apa yang seharusnya dilakukan diangka sekian.

Tujuan dibuat skedul ini, selain menstimulus anak-anak untuk mengenal waktu lewat angka-angka yang sudah mereka kenal, juga melatih kedisiplinan anak-anak dalam beraktivitas harian. Dimana pagi hari diawali dengan aktivitas bersih-bersih badan (mandi atau cuci muka) hingga penghujung hari diakhiri lagi dengan bersih-bersih badan (cuci tangan kaki dan sikat gigi). Diantara awal dan akhir hari pun mereka harus  mulai menyadari bahwa ada standar aktivitas yang harus mereka lewati agar memperoleh reward yang mereka inginkan, screen time. Jika salah satu aktivitas mereka skip, artinya tidak ada screen time. Dan screen time pun berjadwal, tak lagi bebas seenak hati. Hanya boleh dari jam sekian hingga sekian.

Pembuatan skedul untuk anak-anak dengan memasukan konten screen time bagi saya juga sebagai penolong saya ketika membutuhkan waktu free dari anak-anak karena harus memasak dan kegiatan rumah tangga lainnya. Sehingga, memadankan kebutuhan saya dengan kesenangan anak-anak, saat ini screen time lah bisa membantu meringankan langkah saya agar berimbang antar aktivitas saya sebagai diri saya sendiri, sebagai ibu dan sebagai istri.

Contohnya begini. Pagi hari, saya menikmati me time dengan aktivitas untuk diri saya sendiri seperti belajar, membaca atau sekedar jalan-jalan menikmati alam raya. Siang hingga sore hari nya, saya menikmati sebagai ibu seutuhnya untuk anak-anak tanpa harus menduakan mereka dengan aktivitas rumah tangga atau me time saya dengan gadget misalnya. Dan sore hingga malam hari tiba, saya bisa menikmati peran sebagai istri yang menyambut kehadiran suami dengan kondisi rumah rapi dan makanan terhidang sempurna dengan tetap rapi tanpa harus bau gorengan 😆

Berbagai cara dilakukan agar tetap menjadi solusi dari apa yang dirasa sulit terhadap multiperan ini. Jatuh bangun itu biasa. Tetap optimis menata hidup itu yang diperlukan. Semoga perbaikan demi perbaikan bisa memberi dan membawa manfaat pada saat yang tepat. Aamiin ...

Columbus, 23 Februari 2017

Surat Untuk Lelaki

Dear lelaki,
Apa kabarmu hari ini? Bagaimana goa-mu? Sudahkah kau kunjungi? Berceritalah panjang agar hatimu terbuka lapang. Bukankah begitu caramu melepas lelah dan penat?

Lelaki, kamu dan wanita katanya ibarat sepasang sepatu. Bersama namun tak bersatu. Karena engkau milik sang kaki kanan dan si wanita milik sang kaki kiri. Kamu dan wanita akan melangkah bersama, terpisah tapi satu arah langkah.

Adakalanya kita tak saling pandang. Tak mengapa. Berdoa saja agar tak hilang satu diantara kita.

Surat ini ditulis seorang wanita tak bernama untuk lelaki tak berupa. Meraba detil untuk digurat dalam kata menuju makna agar, iya, aku paham akan dirimu lelaki.

Hari ini atau mungkin kemarin atau esok, ada kelabu ditengah benderangnya terik. Tak mengapa. Bukankah alam berpadu menciptakan warna syahdu antara kelabu dan biru? Ya, itulah kita. Tunggu saja waktu yang merangkai makna kata setia disaat kita mulai menua. Disaat dirimu tak lagi butuh goa untuk bercerita melainkan wanita untuk melepas lelah dan penatmu. Ya, perlahan goa mu akan bersarang laba-laba karena kau tinggalkan. Perlahan goa mu hanya menjadi tempat sejarah pencatat keluh kesah langkah hidupmu. I

Tapi ... itu hanya harapku. Karena sampai kapanpun ... goa mu akan menjadi tempat terbaik bagimu ... bukan karena wanita tak mampu ringankan bebanmu... tapi wanita ... begitu cintamu terpaku hingga dirimu tak mampu memadu bebanmu dengan nya ...

Columbus, 22 Februari 2017

General Checkup

Senin ini Zaid dan Ziad untuk yang pertama kalinya general chekup alias cek keseluruhan kesehatan di dokter. Setelah membuat janji via telpon sekitar 3 minggu sebelumnya, akhirnya tibalah waktunya periksaaaaaa ...

Di Indonesia mungkin tabu ke dokter tanpa membawa penyakit 😄. Sedangkan disini, sakit ataupun sehat tetap harus ke dokter melakukan cek rutin kesehatan baik secara umum juga cek rutin kesehatan gigi dan mata.

"You are now in America, and this is American style. You should bring your kids to get general checkup and dental", lebih kurang gitu kata nurse yang bertugas di kantor WIC saat mengetahui bahwa anak-anak selama di Amerika belum pernah kami bawa ke dokter umum ataupun dokter gigi😅

Memang di Amerika, orang-orang sangat memperhatikan kesehatan. Bersin atau batuk di tempat umum saja bisa mengundang perhatian orang-orang. Seolah mereka ingin memastikan bahwa bersin atau batuk nya kita apakah karena alergi atau karena virus. Sehingga tak jarang ketika native disini batuk atau bersin mereka merasa perlu untuk meminta maaf atau bahkan ada yang segera klarifikasi bahwa batuk atau bersin dia bukan karena virus tapi karena alergi atau karena kurang minum 😂.

Mumpung disini gratis, kami nikmati saja fasilitasnya. Alhamdulillah. Paling tidak belajar lebih peka terhadap kesehatan dan faktor penyebabnya. Lalu apa dan bagaimana cara penyembuhannya. Mudah-mudahan saja kami sekeluarga selalu diberi nikmat sehat. Aamiin ...

Columbus, 20 Februari 2017

Taste of OSU

Sebuah acara tahunan yang diadakan oleh kampus Ohio State University (OSU). Menyajikan aneka seni panggung dari berbagai macam negara. Dibawakan oleh mahasiswa dari negara yang ikut berpartisipasi. Mulai dari ujung timur hingga barat pun ada. Tak pandang warna kulit, RAS ataupun agama. Semua tampak satu padu penuh damai dan cinta.

Adapula sajian kulinernya. Berdiri stan-stan kecil dengan keterangan berasal dari negara mana makanan ini. Diolah langsung oleh para mahasiswa OSU ... dan mereka mencoba menyajikan semua makanan terbaik mereka.

Lalu apakah acara ini terbuka untuk umum? Ya. Tinggal beli saja tiket nya agar bisa menikmati santapan kuliner dari berbagai macam belahan dunia. Untuk performance nya bisa ditonton gratis ala-ala tampilan pertunjukan di mall-mall seperti di Jakarta. Bedanya ini bukan mall, tapi salah satu gedung kampus 😆

Hmmm ... jujur saja, dari sekian banyak acara di kampus OSU, Taste of OSU kurang menarik buat saya. Karena selain acaranya yang berlangsung di malam hari, acara ini termasuk acara tercrowded dan terhectic yang pernah saya ikuti. Benar-benar acara having fun ala-ala American Style ... hehehe ...

Semoga tahun depan acara ini berubah lebih damai buat saya dan anak-anak (red: ga malam hari 😅 #siapaeloooo)

Columbus, 19 Februari 2017

Tiada Beban Tanpa Pundak

Rabu, 22 Februari 2017

Sungguh, tidaklah diri ini memiliki beban melebihi beban orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Karena sungguh, masih sangatlah jauh diri ini dalam menggapai puncak taqwa yang diimpikan setiap orang beriman. Dan tatkala diri ini mulai merasa berat langkah dan berat hati dalam menghadapi secuil persoalan hidup, ingin rasanya pergi menjauh dari segala hiruk pikuk dunia untuk sekedar mendengar bisik nurani.

Ya, tidak ada beban tanpa pundak. Allah ... tak akan menitipkan beban selain apa-apa yang sanggup kita pikul.

Ya, tidak ada beban tanpa pundak. Dan tidak ada hidup tanpa beban. Karena sesungguhnya beban hanyalah deretan batu loncatan yang harus kita tempuh dalam menuju hidup abadi kekal di surga.

Ya, tidak ada beban tanpa pundak. Pundak yang kuat hanya dimiliki oleh para hamba yang lemah hatinya dalam berbuat dosa dan kuat azzam nya dalam mencetak pahala.

Ya, tidak ada beban tanpa pundak. Oleh karenanya ada 2 pundak diantara kepalamu agar dirimu kuat menopang beban pemikiran dan menggiringnya dalam sentuhan hati bernama perasaan dalam iman ...

Columbus, 21 Februari 2017

NB: catatan penguat diri

Optimisme dalam Dosa

Senin, 20 Februari 2017

Manusia mana sih yang ga memiliki dosa? Kita semua pasti memiliki dosa 😔😔😔 Lalu apa maksudnya optimis dalam dosa?

Mungkin diantara teman-teman ada yang pernah mendengar atau membaca atau mungkin mengalami sendiri sebuah kepesimisan diri ketika diajak untuk 'berbelok' kepada jalan kebaikan. Ada yang bilang 'sudah kepalang basah banyak dosa', ada juga yang berdalih 'hidup cuma sekali, jadi nikmati aja ga usah mikirin dosa'. Atau ada juga yang terlalu melow dengan dosa-dosanya dan merasa malu teramat malu jika 'bertemu' dengan Allah dalam sebuah ibadah penghambaan. Dan tentunya masih banyak lagi dalih demi dalih yang dijadikan alasan oleh manusia ketika diajak kepada 'jalan yang lurus'.

Disadari atau tidak, dalih atau alasan tersebut ternyata ujian dari Allah. Ujian untuk melihat seberapa besar kesungguhan seorang manusia dalam mendekatkan diri pada Nya.

Ujian, baik berupa kesempitan atau pun kelapangan tetaplah ujian. 2 hal ini menjadi kesulitan tersendiri jika menjadi titik terlemah dari seorang manusia. Misal nya saja ada orang yang memiliki kelemahan jika diuji dengan kelebihan harta benda. Dalam kemudahan yang terlihat, sesungguhnya ada kesulitan yang pastinya diberikan Allah kepada orang tersebut yaitu kesulitan dalam mengendalikan diri misalnya. Sehingga orang tersebut ketika memiliki rezeki sangat susah dan merasa berat hati untuk mengeluarkan zakatnya atau menginfakkannya. Jika rasa sulit ini diacuhkan dan malah membuat orang tersebut semakin jauh dari Allah, maka tinggal tunggu saja peringatan dari Allah nya. Namun jika dia kemudian tersadar dan mengakui kelemahan dirinya tersebut dan bersungguh-sungguh dalam mengontrol diri terhadap harta bendanya ini, disinilah kemudahan demi kemudahan akan dikirimkan Allah kepadanya. Kemudahan apa? Kemudahan yang berlipat-lipat yang tak definitif.

Maka jangan heran jika sudah lulus seseorang dalam sebuah ujian kehidupan, maka akan sangat banyak hal diluar nalar yang dilakukannya. Semisal mewakafkan separo bahkan seluruh dari harta nya (para hartawa, atau mewakafkan ilmunya kepada lembaga keislaman bagi para ilmuwan. Dengan kata lain, apa-apa yang dipandang sulit bagi orang lain, akan jadi mudah olehnya karena alat ukurnya sudah berbeda. Bukan lagi duniawi tapi ukhrawi.

Aduh apalah saya ini, hanya bisa menuliskan secuil dari ketakjuban saya terhadap surat Al-insyirah yang dijabarkan oleh ust. Salim A. Fillah ... Semata-mata meyakinkan diri bahwa masih ada optimisme dalam menggapai surga yang disaratkan Allah kepada para pendosa seperti kita ...  Ya, inilah yang disebut optimisme dalam dosa ...

Mohon maaf lahir batin jika ada kesalahan atau kekurangan dalam tulisan ini.

Columbus, 17 Februari 2017

Ketika Anak Berang

Minggu, 19 Februari 2017

Hari ini cukup sulit buat saya. Bukan karena anak-anak rewel seperti biasanya. Namun karena Zaid entah mengapa memiliki emosi yang sangat fluktuatif. Apakah Zaid semakin pintar dan memahami esensi sebuah gerak gerik. Atau karena imitate tingkah laku saya, ibunya???

Hmmm, sulit bagi saya menggambarkannya. Selain tingkah baru, saya juga belum pernah membaca terkait yang terjadi hari ini. Hanya saja kuat keyakinan saya bahwa kejadian hari ini proses imitasi anak terhadap apa yang dia lihat dari orang tuanya.

Ceritanya, hari ini berjalan cukup mulus dari bangun tidur hingga beres acara Book Fair di sekolah Zaid dan Ziad. Sepulang Book Fair, setelah makan siang, kami sekeluarga tidur siang mengingat nanti sore ada pengajian mahasiswa Indonesia. Selain itu memang tidur siang merupakan aktivitas rutin Za dan Zi agar pola tidur mereka teratur dan bisa bangun pagi.

Singkat cerita, berawal dari isu yang entah siapa menghembuskan perihal 'Zaid bau karena belum mandi' di tempat kami pengajian. Zaid terlihat risih dan meyakinkan om dan tante semua yang ada di sana bahwa dia sudah mandi dan wangi. Ya inilah tantangannya. Disaat anak sendiri dibully para manusia dewasa yang menganggap itu semua bahan candaan dan lawakan tanpa mengetahui efek psikologis bagi si anak. Huffft ... saya pun bingung ... dan hanya mencoba membantu meluruskan bahwa 'iya, Zaid udah mandi kemaren om dan tante'.

Selang beberapa waktu isu Zaid belum mandi terdengar lagi ditelinganya. Zaid yang memang ekspresif membuat para manusia dewasa ini semakin gemas.

Sampai pada waktu saya mencoba memberi informasi pada Zaid bahwa di rumah om ini dilarang jumping karena ada kakek yang lagi bobo di bawah (saya ngarang cerita, karena keterdesakan ga enak sama yang punya rumah karena khawatir rumahnya digedor tetangga yang komplain 😆). Ternyata saya yang menegur Zaid dengan bahasa yang saya rasa cukup halus dengan kata-kata "babang... inget ya ... no jumping..!" sambil cling ketawa membuat Zaid merasa dipermalukan (tampaknya). Seketika Zaid berang dan mencakar-cakar wajah saya. Menggigit kerudung saya hingga kusut. Tak selang berapa lama, Zaid tersadar bahwa dia sudah membuat saya terluka dan merusak jilbab saya. Zaid menangis dan memeluk saya.

Biasanya, ketika dipeluk dan saya berbisik padanya untuk mengklarifikasi kesalahpahaman yang terjadi, Zaid bisa mengerti dan mau mendengarkan. Namun kali ini tidak sama sekali. Bahkan ketika saya peluk dan meminta maaf, Zaid semakin berang dan menyeracau marah protes dengan apa yang saya sampaikan.

Ah anak muda ... kamu semakin bertumbuh. Maafkan umi yang terlalu memperlihatkan jenis-jenis emosi dari dalam diri umi. Tanpa membantumu belajar dengan baik dalam mengelolanya. Sungguh, umi punya keterbatasan yang sangat banyak. Umi hanya meyakini bahwa anak-anak umilah yang dikirim Allah untuk mendidik umi hingga bisa menjadi hamba yang bertaqwa ... seperti di blueprint keluarga kita ... 😊😊😊

Columbus, 18 Februari 2017

Masih Terus Belajar

Jumat, 17 Februari 2017

Belum, belum perjalanan panjang. Ini baru awalan. Singkirkan pikiran yang tak memotivasi. Munculkan segala jenis motivasi dari dalam diri ...

💪💪💪💪💪💪💪💪💪 Semangat!!!

Mengawali serius dalam menggarap aktivitas stimulus perkembangan anak-anak melalui ide bermain dan sejenisnya membuat saya terus-terusan mencari cara yang tepat dan sesuai dengan kondisi kami sekeluarga. Bukan perihal dana ataupun ide. Namun ketepatan penghadiran aktivitas. Apakah lesson plan yang dibuat bersinergi dengan blueprint atau malah belang betong. Cara demi cara terus dilakukan dan terus berbenah. Sekalian terus berbenah semangat yang masya Allah fluktuasi nyaaaaa 😣😣😣😣

Bulan Februari ini aktivitas anak-anak tidak terlihat selancar bulan Januari. Selain memang faktor bongkar rombak metode dan kelelepan ide yang sangat banyak namun keterbatasan cara mengeksekusi, jadilah aktivitas tidak selancar bulan sebelumnya.

Lalu, Ahad kemaren saya mencoba meyakinkan diri untuk mengadopsi lesson plan buatan teh Kiki Barkiah. Hasilnya? Secara teknis gagal total. Namun beberapa esensi berupa penanaman aqidah dan stimulus kognitif berupa pengenalan warna dan angka masih bisa dijalankan tanpa terdokumentasikan. Kenapa? Karena aktivitas berjalan natural dalam interaksi saya, suami dan anak-anak.

Tak bisa puas dengan ini semua. Waktu terus bergulir. 5 Bulan lagi anak-anak menginjak umur 4 tahun. Periode emas semakin mendekat penghabisan. Artinya, fase tercepat dalam hidup mereka menyerap segala hal akan segera berakhir 😔😔😔

Tak apa!!! Fokus pada proses. Kun fayakun!!! Jika Allah berkehendak atas seorang hamba sebuah kecerdasan, meski tak dibekali stimulus yang cukup, maka tetaplah dia akan menjadi cerdas. Jadi fokus saja pada jalan ikhtiar. Bukan pada hasil akhir seperti yang pernah saya (sendiri) sampaikan dalam tulisan awal Januari lalu.

Hmmm ... memang beginilah hakikat nya belajar. Ada kegagalan dibalik kesuksesan, ada kekurangan dibalik kelebihan, ada lemah dibalik tegar, dan ada putus asa sebelum akhirnya bangkit penuh asa.

Ya, karena saya masih terus belajar. Hingga kapanpun ... Semoga semangat ini menjadi penguat doa disetiap lembar pengharapan. Aamiin ...

Columbus, 15 Februari 2017

Kenikmatan Tiada Tara

Sejak merantau, perihal selera rasa-rasanya masih sangat susah untuk bisa berdamai dan mengikuti selera disini. Selain makanannya yang terlalu manis dan terlalu asin, makanan Amerika memang sangat sangat sangat tidak cocok dengan lidah saya, lidah Minang. Eh tapi ini bukan akan berbicara soal masakan minang. Tapi berbagi soal kebahagiaan saya menemukan cemilan favorit dimasa kanak-kanak hingga sekarang.

Yup! Roti oles blueband dan ditabur ceres 😋😋😋 Inilah nikmat dunia yang tak tertahankan untuk bisa saya tolak. Sungguh berat!!! 😣😣😣 Alhasil, setelah menahan-nahan diri selama 6 bulan disini, saya putuskan membeli blueband 1 kaleng yang cukup besar kumplit dengam ceresnya (tak tanggung-tanggung saya langsung bi 2 kaleng ceres dengan merk Ritz-masih produk ceres Indonesia).

Apa sih yang membuat saya menahan diri untuk tidak membeli 2 makanan lezat ini selama disini? Yang pasti karena harganya bisa dikatakan tergolong mahal. Berapa?

Untuk blueband, saya beli seharga $9. Dan ceres seharga $6. Sedangkan produk margarin dan meses lokal sini bisa saya dapat dengan harga yang relatif lebih murah. Tapi jujur saja. Ini masalah lidah. Harga memang bisa diakali. Namun lidah tak pernah bohong. Baik margarinnya ataupun meses nya, memiliki rasa yang jauuuuuuuuuuuuh dari rasa blueband dan ceres 🙈. Meses disini terlalu manis sedangkan margarinnya tak berasa. Ah pokonya beda sensasi 😆

Sesekali memanjakan diri dan keluarga tak mengapa. Apalagi bisa menjadi pelepas rindu terhadap apa yang biasanya mudah didapat di negara sendiri. Karena katanya, rasa juga bisa mengikat memori pembentuk kenangan 🤗🤗🤗

Columbus, 16 Februari 2017

Evaluasi Diri

Rabu, 15 Februari 2017

Jika selesai melaksanakan sebuah urusan, berhentilah sejenak dan beralih untuk melakukan urusan yang lain.

Dan sungguh, waktu luang itu melenakan. Dan yang melenakan itu membahayakan ...

😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔

Rabb, segala lemah dan tatih diri ... sungguh, meski tak mampu dalam ikhlas penghambaan nan tulus, diri ini sangat butuh rangkulanMu ... dalam harap agar tatih demi tatih ku bermakna pahala tanpa noda dunia nan fana ...

Rabb ... dalam asa berbalut doa. Ku coba rangkai satu persatu ayat CintaMu ... berharap permudahan dari Mu ... agar bertambah rangkaian cinta Mu dalam memori berbatas angan ...

Rabb ... beningnya bak kesegaran bagi ku ... tetapkanlah kesegaran itu selalu dalam hidupku ... agar gersangku terguyur syahdu ...

Rabb ... pintaku dalam kabut berbalut dosa tak terkira ... CintaMu bekal keyakinanku meluruhkan satu persatu yang ku mampu ...

AnugerahMu pintaku...
RahmatMu harapku...
SayangMu rinduku...

Ampuni hamba

Columbus, 13 Februari 2017

Kiran Itu Nisa

Namanya Kiran. Entah Kirannisa atau khairunnisa atau entahlah. Sampai detik ini ku tak pernah tahu siapa nama aslinya. Yang aku tau, kiran itu wanita yang selama ini aku panggil Nisa. Umurnya baru 25 tahun. Tapi jangan salah. Diumur 25 tahun dia sudah memiliki anak berusia 4 tahun 4 bulan dan 1 tahun 4 bulan.

Kami sempat bertetangga sekitar 11 bulan. Tidak lama memang. Dan kami tak pernah akrab selain akrab ala tetangga yang hanya bersapa cerita tatkala para anak bermain bersama.

Hmmm... aku tak tau banyak tentang Kiran ini. Namun perlahan ada celah perkenalan lanjutan pasca kami tak lagi berdekatan. Ada pintu cerita yang terbuka untuk saling kami bagi. Entah bisa dikatakan dekat, tapi sudah cukup untuk bisa mengenal sosok Kiran ini.

Ah kenapa aku tetiba ingin bercerita tentang dia? Aku tak tahu. Tetiba otakku berfikir untuk menoreh kisah sedikit tentangnya. Tentang gigihnya dia menjalani hidup merangkak dari 0 tertatih meski tak pernah ku tahu awal mulanya. Tapi bertetangga dengannya membuatku tahu sekelumit tentangnya. Bukan bukan ... Dia bukan wanita sempurna. Dia hanya mencoba melakukan apa yang terbaik yang dia bisa. Baginya, hidup adalah pembuktian. Baginya, hidup adalah perjuangan.

Uniknya, entah basa basi atau apapun, dia memiliki cara dalam memuji rekanan nya. Ya, basa basi ataupun bukan, paling tidak bagiku caranya memuji mampu membuat orang terpesona dan termotivasi. Tak peduli orang balik memujinya, baginya 'tetap memberikan yang terbaik'.

Jika ingin belajar manajemen waktu, belajarlah padanya. Bukan ... bukan karena dia sempurna dalam tata waktunya. Tapi karena paling tidak dia sudah menunjukkan hasilnya bahwa dalam 24 jam yang sama dia membuktikan bahwa ibu rumah tangga mampu tampil rapi dengan tetap memperhatikan perannya sebagai ibu dan istri. Motivasi dia hanya satu, ingin menjadi ibu yang bisa segalanya dihadapan anak-anaknya. Ya! Anak-anak adalah motivasi utamanya dalam belajar segala hal. Belajar masak, rias wajah, berniaga, fashion, parenting, dan lain-lain.

Oh ya, hal unik lainnya adalah kebiasaan dia memberi kado untuk tetangganya. Mengirimkan makanan ke tetangga dan juga bersedia dimintai tolong oleh rekan sejawat atau tetangga sekitarnya.

Selama bertetangga saya sekeluarga semua kebagian kado darinya. Makanan pun rutin dikirim setiap minggunya. Bahkan dalam seminggu bisa lebih dari satu kali pengiriman makanan. Ada saja yang dia bisa.

Lagi-lagi bukan karena dia wanita ikhlas dan tak ada cela. Bukan. Ini hanya urusan cara dia mengelola rasa dan asa. Dimana yang baik harus dijaga dan yang buruk harus disangga.

Tidak banyak memang yang kuketahui tentangnya. Tapi paling tidak bisa memberi segurat makna kata 'manfaat'. Bahwa bermanfaat bagi banyak orang seolah yang ingin disampaikannya.

Tak hanya dari Kiran itu Nisa. Siapapun, akan bisa kita petik hikmah hidupnya jika memang kita bisa memetiknya.

Columbus, 14 Februari 2017

NB: hanya tulisan sotoy ku tentang Nisa .. si Wonderwoman (superhero kaleeeee)

Lesson Plan: Aku dan Keluargaku

Senin, 13 Februari 2017

Alhamdulillah akhirnya nemu juga dimana contoh lesson plan dari teh kiki barkiah saya save. Ga tau nya di blog yang satu lagi 🙈

Berikut saya salin kembali ... tapi sekarang mah per tema. Dimana 1 tema dilakukan dalam 5 hari pembelajaran.

Adapun peruntukan usianya, teh kiki menuliskan untuk usia 2-3 tahun. Tapi untuk anak-anak buat saya masih cocok meski anak-anak sudah 3 tahun 7 bulan. Paling modifikasi aja informasi tambahan dan keahlian tambahan jika diperlukan.

Untuk minggu pertama, saya mau adopsi tema "Aku dan Keluargaku". Karena saya belum pernah secara khusus memberikan tema ini kepada anak-anak.

Oh ya, materi ini saya salin dari Facebook nya teh kiki barkiah. Jadi ga bisa kasih link sumber ya. Berharap dengan disebutkannya secara jelas siapa pembuat lesson plan ini sudah cukup menjadi bukti bahwa saya mencantumkan sumber 😊.

Berikut rincian lesson plan ala teh kiki barkiah yang in sya allah akan saya laksanakan tertanggal 14-18 Februari 2017. (Salinan aslinya bisa klik ini. Ingat ya, salinan asli, maksudnya Copas tanpa edit. Sedangkan yang diblog ini, Copas dengan editan seperlunya - bisa jadi saya cuma edit emoticon aja 😆😆😆)

✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍

Tema : Aku dan Keluargaku
Sub tema minggu ini : Aku Anak Sholih

Aspek yg ingin dicapai:
✍ Anak mengenali jati dirinya sebagai muslim
✍ Anak dapat mengenali identitasnya.
✍ Anak mencintai Allah dan rasulNya.
✍ Anak tertanam kepadanya sifat-sifat anak sholih (senang menolong, suka tersenyum, bersedekah, sabar, penyayang dsbnya)
✍ Anak mengenali aktivitas ibadah sehari-hari sebagai muslim👉aku bisa sholat, dzikir dan aku bisa berdoa.
✍ Anak bisa menyanyikan satu buah lagu dengan baik
✍ Anak mengenal angka 1 - 10 dan tiga huruf hijayyah
✍ Anak mengenal warna selain warna primer (merah kuning hijau), warna coklat dan ungu.
✍ Melatih gerakan motorik, membuat lingkaran kecil, lingkaran besar.

🔖Hari I
Menu hari ini dilakukan selama 30 menit-1 jam.
Jadwal hari ini:
⏰ Bacakan surat al lahab, dan bacakan artinya. Lebih baik lagi bila mempunyai buku tafsir anak yang dilengkapi dengan gambar. Kisah al Lahab dan istrinya. Mulai hari ini, bacakan surat ini berulang ulang secara rutin.

⏰ Kenalkan jati dirinya sebagai muslim.
Ayah dan ibu adalah muslim, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul.
Mulai dengan bercerita, adek lihat ayah ibu sholat?? adek tahu kenapa ayah ibu sholat?? adek juga sholat...dstnya coba gali dan ajak berdialog, jelaskan dengan kata kata yang sederhana. Gunakan juga gambar gambar bila anak masih belum memahami perkataan atau buku cerita.

⏰Mengenalkan huruf-huruf awal hijayyah, menyambung titik titiknya, ucapkan bunyinya bersama sama dan mewarnai bersama-sama.

⏰Gunakan warna warna tertentu utk huruf hijayyah. Misalnya coklat untuk Alif, Ba gunakan warna ungu. Ajak anak mencari warna krayon yang sesuai dengan warna pada lembar kegiatan. Kenalkan nama warna tersebut.

Bahan ajar:
📑Lembar kegiatan 1
menyambung huruf a dan ba👉Temani anak menyambung karena gerak motorik belum terlatih, garis akan berkelok kelok tidak mengapa.
📑Lembar kegiatan 2: memasangkan huruf hijayyah.
📑Buku tafsir anak atau al quran mengenai surat al Lahab.

🔖Hari II
Jadwal hari ini :
⏰Mengenalkan rasa cinta kepada Allah dan rasul. Nyanyikan lagu satu-satu
🎵🎵🎵satu satu adek cinta Allah, dua dua cinta rasulullah, tiga tiga cinta abi ummi, satu dua tiga insya Allah masuk surga🎶🎶🎶
dengan nada lagu satu-satu. Iringi dengan tepuk tangan dan gerak badan.

⏰Gunakan kartu angka-angka untuk mengenalkan angka 1-10 sekaligus kepada anak. Tunjukkan kartu tersebut saat mengucapkan angka yang terdapat pada kartu.

⏰Bermain mengenal angka 1 - 10

⏰Bacakan buku cerita mengenai rasul, ceritakan bahwa rasul menyayangi orang-orang muslim, dan kita juga harus mencintai rasul dstnya. Rasul disayang Allah, yang mencintai rasul juga akan dicintai Allah. Ayah cinta rasul juga, ibu juga cinta rasul dstnya. Tanamkan rasa cinta ini perlahan lahan. Rasul mengajarkan hal-hal yang baik dstnya.

⏰Sesi akhir di akhir hari ini: Tampilkan anak dengan lagu barunya di depan ayah. Beri hadiah atas ’pertunjukan menyanyi’nya dengan ciuman atau hadiah makanan dsbnya.

Bahan Ajar:
📑Lembar kegiatan 3: Kartu angka
📑Lembar kegiatan 4: Bermain angka 1-10
📑Buku cerita mengenai kisah kisah rasulullah👉 one story in Goodnight Story book

🔖Hari III
Jadwal hari ini:
⏰Membacakan hadist rasul
’kullun ma’rufin shodaqoh’. Setiap kebaikan adalah sedekah.
Tanamkan bahwa rasulullah mengajarkan kebaikan, misalnya rasulullah mengajarkan kita untuk berbuat baik, bersedekah suka tersenyum, suka memberi dstnya. Rasul mencintai anak anak yang sholih, yang rajin sholat yang suka kebersihan dstnya.

⏰Mengenalkan aktivitas-aktivitas sholat, ajarkan anak gerakan sholat dan nama nama gerakan. Berdiri, ruku’, sujud dstnya.

Bahan ajar:
📑Aplikasi hadist anak
📑Aplikasi sholat anak
📑Lembar kegiatan 6: Perbuatan baik
📑Lembar kegiatan 7: Gambar gambar gerakan sholat

🔖Hari IV
Jadwal hari ini:
⏰Mengenalkan doa kebaikan di dunia dan di akherat.
’Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fiil akhirooti hasanah waqina adzabannar’. Ucapkan bersama sama setelah sholat, ajarkan anak berulang ulang. ajarkan artinya dan jelaskan dengan kalimat sederhana.

⏰Siapkan kertas kosong, gambar bentuk bentuk lingkaran dan bersama sama anak, mengikuti membuat lingkaran lingkaran. lingkaran besar lingkaran kecil. Kemudian ajak dan tanyakan gambar apa adek dstnya. warnai bersama sama. Bisa juga sambil bernyanyi
🎶🎶Lingkaran besar lingkaran besar lingkaran kecil. Kuberi pisang kuberi pisang tak mau makan. Enam enam berliku liku. Enam enam diberi siku 🎵🎵🎵🎶

⏰Ajarkan pada anak bentuk bentuk sederhana, bentuk bintang, bulan sabit, bentuk hati, lingkaran.

Bahan ajar:
📑Lembar kegiatan 8 : Berdoa
📑Lembar kegiatan 9 : Bentuk
📑Printable doa anak
📑Buku ttg bentuk dan referensi lain yang dianggap perlu

🔖Hari V
Jadwal hari ini:
⏰Mengenalkan pemahaman besar kecil dan kata ’paling’.
Misal: gambar lingkaran dede besar. Gambar lingkaran Abang kecil.
Baju dede kecil, baju umi besar.

⏰Melipat origami, membuat bentuk-bentuk yang sederhana, misalnya melipat kertas menjadi 2 sehingga menjadi bentuk persegi, atau segitiga, atau bentuk yang lainnya sesuai kreativitas orang tua dan kemampuan anak. Tuntun anak perlahan karena gerakan masih kurang terlatih.

Bahan ajar:
📑Lembar kegiatan 10 : besar kecil
📑Lembar kegiatan 11: paling

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖

Demikianlah Lesson Plan ini dibuat dengan modifikasi seperlunya ... disesuaikan dengan kondisi riil dan bahan ajar yang dimiliki 😆😆😆

Columbus, 12 Februari 2017

Fakta Mendidik Anak Kembar

Dibawah ini merupakan Copas tulisan saya 1 tahun yang lalu di blog yang satu lagi. Bahasannya masih tetap hangat karena terkait fenomena beranak kembar 😆

Columbus, 12 Februari 2017

👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬👬

Merupakan sebuah anugerah tentunya diamanahi anak kembar. Karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Tinggal kita, orang tua yang diamanahi anak kembar harus belajar lebih banyak agar tumbuh kembang anak kembar kita baik.

Memiliki anak kembar sepintas seperti - sama dengan - memiliki 2 anak. Namun sesungguhnya sangatlah berbeda. Anak kembar lahir, tumbuh dan kembang dalam waktu yang sama. Sedangkan adik kakak beda usia, lahir dan tumbuh dalam waktu yang berbeda. Dari kondisi ini tentunya terdapat perbedaan pula terhadap psikologis orang tua anak kembar dengan yang anaknya dua, apalagi dengan orang tua yang anaknya satu. Psikologis yang saya maksud disini salah satunya dari sisi kesiapan.

Ibu anak 1 cenderung bisa lebih leluasa dalam menerapkan pola didik dan pola asuh terhadap anaknya karena bisa fokus pada perkembangan 1 anak. Ibu anak 2 pun bisa mengambil hal positif yang sudah diterapkan pada anak pertama untuk diterapkan lebih baik pada anak kedua. Meski ketika anak kedua lahir, ibu 2 anak tidak bisa lagi sefokus saat anak masih 1. 

Nah bagaimana dengan ibu dengan anak kembar???

Berbagi dari pengalaman saya, ibu dengan anak kembar rata-rata memiliki kesulitan ketika menerapkan pola didik dan asuh kepada anak kembarnya. Kenapa? Karena ibu tersebut harus memikirkan pola yang cocok untuk 2 anak sekaligus (apalagi triplet ya, kembar 3) dalam waktu yang bersamaan. Pola didik dan asuh ini tentunya harus terus menerus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga, pada ibu dengan anak kembar memang harus bisa membagi fokus dengan baik. Lebih tepatnya menerapkan pola didik dan pola asuh tanpa harus fokus pada 1 anak alias langsung pada 2 anak.

Sulit? Tentu saja. Karena, meskipun terlahir kembar, anak kembar pun memiliki karakter kepribadian yang berbeda satu sama lain. Sehingga dibutuhkan ketelatenan dari orang tua untuk memahami kebutuhan 2 anak sekaligus. 

Untuk menumbuhkan ketelatenan ini, diperlukan beberapa hal yang harus dimiliki orang tua, diantaranya:
● Kesadaran
Orang tua harus menyadari bahwa kita sedang membesarkan 2 anak sekaligus dengan 2 karakter dan kebutuhan yang berbeda. Apabila kita sadar akan hal ini, maka kita pun akan lebih siap untuk menghadapi dinamika dalam mendidik si kembar. Kita juga tidak perlu lagi menyoroti perbedaan mereka karena sadar mereka memang berbeda.

● Kesabaran
Setiap orang tua yang diamanahi anak, haruslah sabar. Karena kita sedang diamanahi manusia, dengan segenap kemampuan yang terus berkembang. Mulai dari manusia yang tidak tau apa-apa menjadi manusia yang berpengetahuan luas. Dalam proses ini tentunya ada sikap anak yang menguji kesabaran kita sebagai orang tua. Nah jika diamanahi anak kembar, artinya sabar kita pun kudu harus kembar alias dobel.

● Kemauan
Mendidik anak tentunya harus dengan ilmu. Meski seringkali kita ketahui bahwa toh orang tua kita dulu pun bisa sukses mendidik anak tanpa ilmu. Namun persepsi ini sudah tidak bisa diterapkan di jaman sekarang ini.
Ilmu bisa didapat dengan adanya kemauan untuk belajar, kemauan untuk tahu lebih banyak, dan kemauan untuk terus menerus mengevaluasi diri. Apalagi memiliki anak kembar memiliki sensasi berbeda dan harus dihadapi dengan cerdas.

● Kreativitas
2 karakter, artinya 2 kreativitas minimal. Karena anak memiliki kesukaan dan kebutuhan yang berbeda. Sehingga aktivitas mereka pun harus disesuaikan. Karena itulah orang tua dituntut kreativitas lebih dalam menginovasi permainan dan aktivitas untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kembar.

Lebih kurang, ketika 4 hal ini terus kita pupuk dan ciptakan, maka kita pun akan jadi lebih telaten dalam mendidik si kembar. Tanpa harus panik dan stres ketika mereka rebutan mainan sampai cakar-cakaran. Tanpa harus marah ketika mereka salah. Karena kita mengetahui dengan baik kondisi mereka, cara menangani mereka, dan apa saja yang menjadi faktor membuat mereka begini begitu. Tinggal menyeimbangkan saja dengan faktor intern kita seperti kondisi psikologis kita.

Oh iya, biar lebih rill, saya list hal-hal yang biasanya membuat ibu dengan anak kembar pusing ya. 

1. Rebutan mainan
Jika rebutan mainan antara anak beda usia, mungkin kita akan memilih untuk memberi pengertian kepada anak yang usianya lebih besar. 

Gimana kalo anak kembar?
Rebutan mainan anak kembar yang biasanya membuat ibunya pusing, jika terjadi saat anak belum memiliki kemampuan verbal yang baik. Namun tidak usah menyerah ya. Anak meski belum bisa berkomunikasi dua arah dengan baik, tapi mereka memiliki kemampuan untuk memahami hal yang terus diajarkan secara kontiniu. Jadi, konsisten saja ketika menerepkan manajemen bermain kepada anak. 

Misal, kapan boleh ambil mainan yang dipegang saudaranya, gimana caranya, ketika saudara sedih karena mainannya direbut apa yang harus dilakukan, dan lain-lain sebagainya.

2. Bercanda kelewat batas
Karena mereka dari brojol barengan, maka mereka tentunya akan menjadi teman bermain. Nah seringkali anak kembar bermain sambil becanda dengan saudara kembarnya sampai kelewat batas. Misal sampai jambak-jambakan atau cubit-cubitan. 

Kita sebagai orang tua tentu bingung bagaimana cara melerai dan menasehati mereka. Karena anak-anak tersebut sama-sama belum paham bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah menyakitkan. 

Biar mereka paham, ya sounding saja  terus menerus kepada mereka sampai mereka pada akhirnya mengerti kalau dicubit dan dijambak itu sakit.

Poin berikutnya ga usah dijabar ya, karena list nya aja udah panjang 😅😂😂

3) Memiliki keinginan yang berbeda
4) Nangis barengan ga mau berhenti
5) Tantrum barengan
6) Berantakin rumah barengan dengan diam-diam
7) Kabur dari rumah barengan
8) Ingin menguasai ibunya secara barengan tapi ga mau dipeluk barengan (rebutan mama)
9) Rebut mainan anak tetangga barengan penuh kerjasama
10) Keroyokin anak tetangga barengan
11) Minta gendong barengan
12) ....
Silahkan dilanjutkan ya listnya... hehehe...


Apapun itu, memiliki anak tidak akan jauh-jauh dari yang namanya pusing. Karena anak itu memang ujian. Jadi daripada pusing dengan tingkah anak-anak, lebih baik kita fokus saja pada perkembangan mereka. Sehingga tingkah yang tadinya kita pandang negatif, bisa kita sikapi sebagai bagian dari masa perkembangan.

Tak ada gading yang tak retak, katanya. Buktinya Gading cerai sama istrinya #eh. 
Tak ada orang tua yang sempurna, faktanya.
Buktinya, yang nulis tulisan juga masih struggle sama si kembar ga segampang nulis blog 😆😂

Semog bermanfaat...
^^
21 Agustus 2015
9.29 PM

Kuliah WhatsApp

Teknologi dengan tujuan mempermudah manusia dalam segala hal tampaknya mulai terwujud dibidang pendidikan. Tak hanya manfaat bagi para siswa atau mahasiswa saja, tapi teknologi membawa manfaat bagi para ibu dan orang tua di seluruh dunia dalam memperoleh ilmu.

Teknologi mempermudah manusia menebar manfaat dan memetik pelajaran. Teknologi, dengan aneka tawaran kemudahan dalam menimba ilmu, juga memberikan kebebasan berekspresi bagi siapapun yang ingin berbagi terhadap satu ilmu. Sebut saja ilmu Parenting.

Begitu mudahnya menjadi orang tua di jaman sekarang. Kemudahan memperoleh bahan ajar dan aktivitas bermain untuk anak-anak benar-benar kita rasakan. Mulai dari ilmu fase awal kehamilan, melahirkan, menyusui, stimulus anak sesuai usia hingga ilmu terkait pendidikan  karakter dan agama.

Nah, salah satu cara menuntut ilmu yang sedang marak dilakukan ibu-ibu di Indonesia yaitu melalui Kuliah Whatsapp atau disingkat dengan kata 'Kulwap'. Kuliah online dengan menggunakan aplikasi ngetop bernama Whatsapp ini sangat membantu para ibu muda yang memiliki keterbatasan gerak untuk keluar rumah karena harus merawat sang buah hati tercinta. Berbagai macam faktor tentunya yang menjadi penimbang bagi para ibu muda bahwa Kulwap menjadi salah satu jalan untuk tetap berilmu dengan efisiensi waktu. Karena kulwap, cukup berbekal gadget dan aplikasi whatsapp ... dan kemudian join dengan grup ibu-ibu pembelajar.

So, daripada kurang gaul (gali untuk ilmu #maksa), yuk aktifkan diri dalam hal-hal positif yang disajikan jaman dengan bijak tentunya 😊


Columbus, 11 Februari 2017

Screen Time

Screen time alias waktunya ngegadget memang momok menakutkan untuk beberapa orang tua. Termasuk saya. Bagaimana tidak. Setelah mengenal film favorit berjudul "Cars" produksi Disney Picture, anak-anak memiliki waktu screen overdosis😣. Berawal dari hadiah dari Embu nya anak-anak (mertuaku) berupa CD film kartun yang isinya banyak tapi yang diminati cuma 1. Mcqueen!!!

Tidak ada yang salah selain kekurangtepatan nya waktu. CD itu datang disaat yang kurang tepat. Dimana anak-anak masih memiliki PR serius perihal bicara. Hufft ... 🙁🙁 Ditambah bahwa screen time memang sangat membantu sebagai salah satu stress release saya sebagai ibu 2 anak. Sehingga ini tentunya melenakan. 😟😟😟

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

Tetoooooot!!!!!

Dalam hidup, tidak ada yang namanya totally wrong. Yang ada hanyalah not exactly enough 😆 #istilahngaco.
Semua bagaimana momen. Orang pintar, kalo ga ketemu momen tawaran beasiswa atau kerja, ga akan dipandang beruntung dan kepintarannya jadi terlupakan seketika oleh semua orang. Atau banter-banter jadi bahan omongan "ih, dia kan pinter, kok ga lanjut sekolah atau dapet kerjaan layak ya".

Hmmmm .... Semua terjadi karena momen. Jika momen pengenalan A terhadap anak usia A datang disaat yang tepat, maka hasilnya pasti positif. Sebaliknya, jika dikenalkan disaat yang tidak tepat, maka hasilnya akan negatif.

Untuk 2 hal ini, saya memiliki 1 contoh dalam kasus screentime.

Screentime masa ini dan masa lalu (eaaa) ... hmmm.. biar jelas gini deh. Screen time disaat anak usia 3 tahun 7 bulan dengan kemampuan verbal secara milestone setara anak usia 3 tahun lebih positif dibanding screentime disaat anak-anak usia 2 tahun dengan kemampuan verbal secara milestone setara anak usia 18 bulan bahkan kurang.

Tapiiiiii ... tetap saja. Ketepatan momen jika tidak diiringi ketepatan cara, hasilnya juga ga akan baik. Hehehe ... artinya, apapun dalam hidup, selain melek momen pastinya harus melek ilmunya. Pelajari dulu perihal baik buruknya screen time untuk anak-anak. Cari tau cara yang tepat dalam menyuguhkan screen time untuk anak-anak. Yang pasti, agar komunikasi 1 arah berubah menjadi 2 arah, pastikan kita sebagai orang tua mendampingi anak saat screen time. At least 30 menit pertama. Sebagai pre activity dan penyamaan persepsi tentang aplikasi yang digunakan. Apakah berupa movie, aplikasi pembelajaran, games edukatif, atau video singkat berupa lagu-lagu. (Plus aturan main juga batasan waktu perlu disepakati dengan anak sebelum memulai screen time)

Itu sedikit evaluasi saya perihal screen time. Segala sesuatu jika berlebihan, pasti tidak baik. Berlebihan dalam 'mengurangi' pun juga tidak baik. Jadi saya coba ambil sesuai proporsinya saja.. 😊

"Dari ibu yang masih terus belajar menggurat kisah berupa makna tak terurai sempurna ... "

Columbus, 10 Februari 2017

Berani Jujur

Jumat, 10 Februari 2017

Entah sejak kapan tepatnya, tetiba kebanyakan para ibu terjebak dalam arus ketidakmauan mengakui sesuatu yang lebih baik dari nya. Merasa bersaing padahal tak ada persaingan. Merasa berkompetisi padahal tak ada kompetisi. Persoalan berubah menjadi serba sensitif. Apapun berubah membawa kesibukan berfikir akan orang ini lebih ini dari orang itu.

hahaha.. Absurdnya bahasan saya. Padahal hanya ingin menuliskan betapa terkadang kita takut menjadi jujur. Takut mengakui apa-apa yang lebih baik dari kita dan kemudian menciptakan persaingan sendiri tanpa diminta. Orang A melakukan A dan kemudian kita pun merasa perlu melakukan A. Orang B memiliki kemampuan B dan kita pun menuntut diri untuk bisa memiliki kemampuan tersebut.

Yups! Saya pernah berada di titik tersebut. Titik dimana tak semua orang mungkin mengalaminya. Dan saya tidak tau apakah ada penelitian bahwa post power syndrome (katakanlah namanya ini) bisa membawa karakter penuh persaingan seperti ini.

Hmmm ... teman-teman pernah memperhatikan kah fenomena ibu-ibu saat antar jemput anak mereka di sekolah? Saya pernah. Mendengar sekilas saat saya melewati kelompok ibu-ibu di depan sebuah SD negeri di kawasan kampus saya. Samar ada seorang ibu seperti tengah membanggakan anaknya. Dan ibu-ibu lain ada yang mendengarkan, ada yang sibuk dengan aktivitasnya yang lain, dan ada yang tampak sekedar bermain dengan gadgetnya sebagai pengalih perhatian.

Entahlah. Tapi tampaknya perubahan status juga diikuti dengan perubahan karakter. Semakin berusia semakin banyak hal yang dulunya biasa menjadi luar biasa. Yang dulu berbeda namun tetap sayang sekarang berubah menjadi sedikit persaingan. Bahwa seolah ingin mengatakan "saya juga memiliki hal agar kamu menghargai/menganggap/menghormati saya". Dengan kata lain, semakin bertambah usia semakin bertambahlah rasa ingin 'eksis'. Perihal kadar eksistensinya berapa, itu kembali ke pribadi masing-masing ingin berapanya 😆.

Bahan renungan saya dalam hal ini adalah betapa kita sering nya bersaing untuk urusan dunia. Jikapun bersaing untuk urusan  akhirat, seringnya kita lupa bahwa Allah Dzat Yang Maha Melihat. Allah lah yang berhak menilai... bukan manusia ...

Semoga saya semakin waktu semakin berani untuk jujur dalam hal kebaikan ... dan jujur mengakui kekurangan ... agar semangat berlomba dalam kebaikan tak luntur hanya karena fana nya persaingan :)

9 Februari 2017

Kurikulum Berbasis Kebutuhan

Kamis, 09 Februari 2017

Menyoal kurikulum, terkesan berat apalagi buat teman-teman dengan latar belakang non-pendidikan. Oke baiklah. Agar simple dan terkesan ringan, kita namakan saja Rancangan Tujuan.

Pada dasarnya kurikulum dibuat untuk memenuhi ketercapaian tujuan pengajaran. Bagaimana mekanisme nya dan seperti apa kurikulumnya, ya dikembalikan lagi pada si pembuat kurikulum.

Nah, dalam pembuatan kurikulum anak-anak, saya menamainya Kurikulum Berbasis Kebutuhan. Ada kebutuhan yang dimiliki anak-anak, maka disitulah kurikulum hadir.

Aneka macam contoh kurikulum yang tertuang secara teknis dalam lesson plan sebenarnya bisa kita temui di mana-mana. Namun, keterbatasan membuat kita para ibu atau orang tua merasa atau berfikir kurikulum tersebut terlalu berat, muluk atau tidak cocok untuk anak-anak kita. Padahal bisa saja karena keterbatasan pemahaman kita dalam mengolah informasi sehingga kesannya berat.

Nah, dari pada pusing, mending observe anak sendiri dan eksekusi apa yang mereka butuhkan terkait perkembangan mereka. Kemudian tambahkan materi penanaman value sesuai prinsip keluarga masing-masing.

Jadi, kurikulum atau Rancangan Tujuan bisa kita aplikasikan pada anak-anak kita ... tanpa merasa kewalahan dengan sumber lain yang berserakan ... karena sumber nya cuma satu. Ya anak sendiri 😆

Columbus, 7 Februari 2017

Pelaksanaan Kurikulum AUD

Apa itu AUD? Yang pasti bukan angkatan udara ya temans. hehehe ... AUD adalah singkatan dari Anak Usia Dini.

Alhamdulillah meski tidak bisa ikut nimbrung di kuliah whatsapp (Kulwap) nya grup Learning Mama, saya mendapat banyak sekali materi tambahan dan yang paling utama semangat tambahan setelah awal Februari semangat sedikit mengendor 🙈🙈🙈

Sebelum saya lampirkan materi Kulwap tentang kurikulum AUD, saya mau sedikit berbagi tentang pelaksanaan aktivitas bermain anak-anak yang saya coba buat.

Dalam awalan memulai, saya tidak memiliki kurikulum terancang dlaam jangka waktu satu tahun misalnya. Hanya saja, saya memiliki guideline atau garis panduan mau dibawa kemana aktivitas bermain anak-anak ini dibawa. Terumuskanlah di dalam blueprint. Dalam membantu pelaksanaan teknis, saya merasa butuh lesson plan. Akhirnya saya buatlah lesson plan. (Lesson plan yang kita buat dan laksanakan dalam kurun waktu tertentu secara konsisten bisa menghasilkan kurikulum baru lho 🤗). Namanya kurikulum Berbasis Kebutuhan 😆

Nah dalan pelaksanaannya, aktivitas bermain anak-anak perlahan berjalan seperti ruinitas layaknya makan dan tidur. Bisa dikatakan sudah menjadi kebutuhan buat anak-anak. Tercermin dalam pertanyaan anak-anak "main apa agi kita mi??" Dan tanpa lesson plan pun bisa terlaksana. Namun, yang menjadi evaluasi pribadi saya ketika aktivitas dibuat tanpa lesson plan, tujuan pengasuhan menjadi agak sedikit bias. Karena saya pribadi yang tipe visual, memang harus melihat kembali catatan demi catatan sebagai pengingat kenapa sih diadakan aktivitas bermain anak (selain untuk menstimulus perkembangan anak). Sehingga, tujuan-tujuan lain yang sifatnya value seperti penanaman aqidah, adab dan pengenalan shirah kurang bisa terukur pencapaiannya. Atau kurang terlihat apa saja yang sudah kita deliver ke anak-anak.

So, lesson plan penting 🤗

Bagian tersulit dalam menjalankan aktivitas belajar bersama anak adalah kosistensi dan komitmen kita sebagai orang tua. Konsisten dalam mengamalkan dan mengajarkan, komitmen dalam membekali diri lebih maksimal.

Nah, agar kita lebih semangat dan berkomitmen mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Berikut materi bagus untuk memulai membuat lesson plan sebagai langkah awal terbangunnya kurikulum AUD. Semoga kita bisa konsisten dan saling support. 😊 Baca baik-baik ya temans ...

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

KURIKULUM ANAK USIA DINI

Menurut wikipedia, pengertian kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.

Karena kita berbicara mengenai anak usia Dini yang belajar di rumah bersama para Mama, izinkan saya mengganti istilah kurikulum dengan "rencana pembelajaran" atau Lesson Plan ya, Mama.

Rencana pembelajaran atau lesson plan adalah rencana kegiatan untuk belajar anak untuk mengarahkan kegiatan belajar anak agar sesuai dengan cita-cita atau visi misi keluarga. Jadi, kalau Mama biasanya setiap pagi berpikir "masak apa hari ini?", nah, lesson plan akan menjawab pertanyaan "ngajak anak belajar apa hari ini?" 💭💭💭

Apa pentingnya membuat rencana belajar anak? Agar proses belajar anak bisa terukur, Mama bisa secara jelas mengidentifikasi, Mama sudah mengajarkan x y z pada anak, dan belum mengajarkan a b c. Selain itu, Mama mengevaluasi hasil, proses belajar, mengubah metode, dan penting untuk memperoleh catatan perkembangan anak. Lesson plan membantu Mama memetakan "saya berada dalam proses membuat anak yang tumbuh kembang secara optimal".

Bagaimana caranya membuat lesson plan? Sekarang _mah_ serba mudah. Semua kita bisa kita temui di internet, iya kan? Mau worksheet apa aja ada, mau bahan belajar apa aja ada, mau ide belajar ada, cara membuat, dan lain-lain.

Tapi di sisi lain, banyaknya bahan ajar, sumber belajar, banyak contoh, malah jadi makin bingung nggak sih? Dan berhubung waktu luangnya "Mama rempong" sedikit, bukannya makin mendapat ide, malah makin bingung deh bikin rencana belajar.

Mulai darimana sih kalau ingin membuat rencana belajar? Mulainya darimana, gimana, yang mudah?

Berikut langkah-langkah untuk memulai pembuatan lesson plan untuk anak-anak Mama:

1. Mulai dengan tutup mata dulu dari semua resources worksheet bahan ajar yang sudah ditemui. Tutup mata juga dari postingan-postingan pasangan mama anak lain yang sudah sering belajar bersama.

2. Fokus pada anak-anak Mama. Catat perkembangan dan minat anak.
✍ Catatan perkembangan
usia anak, perkembangan fisik anak sudah sampai mana, apakah sedang merangkak, berjalan tertatih, sudah bisa berlari melompat. Perkembangan bahasa bagaimana, sudah bisa bicara dengan jelas atau belum, sudah bisa diajak berdialog atau belum. Selain itu, catat pula perkembangan motorik, sudah bisa melempar, mengelem atau belum.
✍ Catatan minat anak
Apa yang sering dibicarakan anak. Apakah suka macam-macam binatang, alat transportasi, kendaraan berat, bebungaan, warna-warni..?

3. Catatan perkembangan anak dapat menjadi acuan metode belajar, misal mengenal warna sambil lari-lari, mencocokkan huruf sambil naik-naik tangga, tanya jawab soal binatang. Selain itu, catatan perkembangan juga bisa menjadi acuan apa yang akan dirangsang lebih lanjut lagi. Misal, mengenalkan lima kosakata berkaitan dengan "bunga", untuk menambah perbendaharaan kata anak, mengajak anak melompat menepuk gambar-gambar kendaraan untuk memberi stimulus anak melompat tinggi.

4. Catatan minat anak bisa menjadi acuan tema-tema lesson plan yang akan dibuat. Misal membuat lesson plan tema binatang untuk anak-anak yang suka binatang, untuk menarik minat belajar anak, dan anak mau menyambut "ajakan bermain" kita. Mengajak anak belajar membandingkan ukuran besar dan kecil, dengan menggunakan kendaraan karena anak suka kendaraan.

5. Tentukan tema-tema lesson plan, baik tema besar maupun tema kecil.

6. Catat lesson plan
Tema bulan februari: ❓
Minggu 1: ❓
Dst.
(klik untuk contoh lesson plan sabumi)

7. Tentukan mata pelajaran yang akan dipelajari. Berikut mata pelajaran yang penting bagi anak yang menjadi dasar.

👉Agama: adab, aqidah, shirah
👉Umum: logika matematika, sains, dan bahasa
👉Tambahan: Practical life skill, aktivitas fisij

Dilihat dari judul-judulnya mah kayak berat, ya? Padahal ini cuma konsep aja, pelaksanaannya _mah_ sangat dekat dengan anak.
Berikut pengertian sederhana dari masing-masing pelajaran yang bisa diaplikasikan dalam lesson plan anak usia dini.

✍Adab: tata cara berperilaku dari mulai anak bangun tidur sampai tidur lagi.
✍Aqidah: untuk anak usia Dini, ajarkan anak kalimah2 thoyyibah.
✍Shirah: ajarkan mukjizat pada nabi.
✍Logika matematika: jangan pikir dulu soal angka, berhitung ya, Mama. panduan belajar logika matematika, sebelum Mama tergesa-gesa masukin angka:
✍Sains: jangan bayangkan berbagai eksperimen canggih. Sains adalah belajar 5w+1h. Misal backhoe. Apa ini namanya. Bagaimana cara kerjanya. Bagaimana bentuknya. Mengapa ia bergerak begini dan begitu. Dimana ia dipakai. Bilamana ia dipakai. Bagaimana suaranya. Apa yang terjadi jika a b c.
✍Bahasa: Jangan bayangkan terlebih dahulu soal huruf ya, Ma. Bahasa lebih daripada itu. Luaskan wawasan kosakata anak, bicara dengan pola S-P-O, ajak berdialog, bacakan cerita, pancing dengan pertanyaan.
Rangsang kemampuan menulis dengan ragam aktivitas prewriting skills.
☡Tips berbahasa: bicara dengan langsung menatap wajah anak, bicara dengan intonasi yang jelas, mulut a-i-u-e-o terbuka dengan lebar. Ketika bicara, jangan menutup tangan atau dagu. Berbicara satu kata diulang-ulang. Bantu dengan dialog.
✍Crafting atau kerajinan: kegiatan yang melatih keterampilan anak. Kegiatan crafting melatih anak menuangkan pikiran dan perasaannya. Misal, anak mau menggambar burung, bagaimana bentuk burung, gunakan bahan-bahan bekas yang mudah ditemui di rumah. Bisa juga hal-hal sederhana, menggambar makanan apa yang sudah kamu makan, orang yang ditemui, hal yang diinginkan, membantu mengevaluasi kegiatan dan perasaan anak.

8. Combine tema mingguan Dan jadwal pelajaran dalam kegiatan harian.

9. Buka-buka resource berdasarkan pelajaran dan tema. Cari worksheet, alternatif cara belajar, media pendukung dan lain-lain.

10. Eksekusi.

🎀🎀

Disampaikan oleh teh Shofa dari SABUMI dalam  kuliah whatsapp grup @learningmama.indonesia

Hari/Tanggal: Rabu / 8 Februari 2017
Pukul: 20.00 WIB-selesai
Moderator: teh fifit
Notulen: Mba dizka

NB: materi ini disimpan sebagai dokumentasi pribadi saya ... sebagai salah satu momen belajar saya dalam memperdalam ilmu terkait parenting.

🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇

Allah selalu menyajikan kejutan untuk hambaNya ... disaat meminta untuk dimudahkan dalam memberikan yang terbaik untuk titipanNya ... Allah mengkaruniai aktivitas berharga berupa sharing ilmu yang saya butuhkan ...Alhamdulillah 'ala kullihal 😍😍😍😍

Columbus, 8 Februari 2017

Rencana Demi Rencana

Selasa, 07 Februari 2017

Waktu luang merupakan ujian. Banyak orang tersesat karena waktu luang nya. Banyak manusia terlena karena waktu luang.

Menjadi ibu ... ibu dengan aktivitas full di rumah seolah menjadi pengangguran banyak acara alias PENGACARA. Seolah tak bekerja ... tapi sungguh banyak acara alias aktivitas lain yang mungkin dipandang bukan sebagai pekerjaan. Lalu bagaimana???

Akhirnya ... meski tidak memiliki aktivitas formal sebagai wanita kantoran atau mahasiswi ... saya mencoba menyusun rencana demi rencana.

Rencana belajar layaknya mahasiswa dengan KRS nya ... rencana kerja layaknya wanita kantoran dengan schedule padatnya.

Saya memiliki rencana untuk meng-upgrade kapasitas dan kualitas diri. Dosen pembimbingnya saya ... pengajarnya saya mahasiswa nya saya ... direkturnya saya ... karyawan nya saya ... dari saya ... oleh saya dan untuk saya. Yang pasti .. penentu kesuksesan nya saya (atas ijin Allah).

Mengumpulkan semangat demi semangat tidak segampang mengumpulkan daun yang berserakan di halaman. Godaan pun berasal dari diri sendiri. Gagal atau berhasil tidak ada yang tahu selain Sang Maha Mengetahui.

Dalan titik terlemah ini ... hamba memohon untuk diberi keberkahan dalam tiap rencana yang hamba coba susun. Agar hamba ... menjadi sebaik-baiknya manusia .. manusia yang bermanfaat. Aamiin...

Columbus, 6 Januari 2017

Romantisme Pengajian Columbus

Senin, 06 Februari 2017
Entah sudah berapa total pengajian yang diadakan Muslim Indonesia baik di Columbus maupun di kawasan kampus OSU. Yang pasti, setiap  pengajian memiliki cerita tersendiri dan romantismenya sendiri.

Farewell party dengan komunitas
Pengajian Columbus (Foto ibu2nya ga nemu 😅)


Ada hal yang dirasa disini namun tidak dirasa di Indonesia. Ada hikmah yang mendatangi pikiran selama disini sedangkan tidak ketika di Indonesia. Sebut saja rasa dan hikmah itu dengan kata "Butuh".

Shalat Berjama'ah
Pengajian Columbus

Butuh untuk tetap menjaga kedekatan dengan Sang Pemilik rejeki, mendorong setiap individu untuk merasa perlu melimpahkan rasa syukurnya disini. Butuh mensyukuri dalam setiap garis takdir yang disuratkan pada setiap individu disini menambatkan pikiran dalam alunan kisah perjalanan sebagai minoritas.

Menu pengajian biasanya potluck
Ini foto mejanya masih sepi. Setelah berdatangan peserta, mejanya penuh 😁

Tidak. Tidak pernah dirasa atau dialami selama di Indonesia. Bagaimana "Butuh" itu mewarnai garis-garis pikiran kami. Walau hanya sekedar bersua berbicara setitik makna kata. Paling tidak rasa dan hikmah itu menjadi tertera dalam kata dan sanubari pelekat rasa lain bernama iman.

Inilah romantisme nya. Dimana heterogenitas bukan penghalang dalam keramahan kebersamaan. Dimana latarbelakang tak jadi penghalang dalam merajut kata sayang.

Ini kalo ga salah menu pengajian
Di kediaman Anisa / Ardoyanto's house
(member 1m1c juga)

Ya ... inilah Romantisme Pengajian. Saya hanya berharap ... berapapun individu itu ... pengajian ini akan selalu ada ... meski mungkin nama berganti kata baru.

Ehm ehm ... Bahasa saya melow dan serius amat ya 😅. 

Jadi, soalan romantisme pengajian di rantau ini, memang sedikit banyaknya mendominasi aktivitas rutinan saya sekeluarga. Kenapa? Karena pengajian nyaris berlangsung setiap dua kali seminggu at least. Ada pengajian atas nama ibu-ibu Columbus. Ada pengajian atas nama mahasiswa yang memang di inisiasi oleh awardee LPDP. Tapi seiring berjalannya waktu dan bertambahnya mahasiswa yang datang, pengajian mahasiswa ga sebatas untuk para awardee LPDP saja.


2 foto ini suasana pengajian
Kelompok halaqoh suami 😁

Sejak summer 2016 hingga sekarang summer 2018, pengajian demi pengajian alhamdulillah terus rutin terlaksana. Meski di akhir tahun 2016 hingga awal tahun 2017 pengajian sempat tersendat karena berbagai macam faktor, memasuki tengah tahun 2017 atau tepatnya summer 2017, pengajian kembali menggeliat. Memang pesertanya tak sebanyak pengajian summer 2016 yang pertama kali saya ikuti. Tapi rutinitas dan konsistensi di tengah sedikitnya peminat menurut saya malah menjadi nilai lebih dan penyemangat tersendiri. Sayang, dokumentasi tak rutin saya lakukan karena faktor lupa 😅. Maklum, sudah mulai sibuk 😋

Ibu2 pengajian Columbus

Apa saja yang kami lakukan di pengajian?

Untuk pengajian Columbus, kami mendengarkan tausiah dari pemateri dan disusul dengan ramah tamah alias makan-makan (acara utama nya ini ni wkwkwkwk). Sedangkan untuk pengajian mahasiswa, selain tausiah singkat, kami juga belajar ilmu tajwid dalam membaca Al-Quran plus membaca al quran secara bergantian sekaligus dibantu mengoreksi jika ada bacaan yang salah. Oleh siapa? Kebetulan oleh suami saya 🙈. Setelah itu baru ramah tamah. Nah di pengajian mahasiswa inilah mereka juga menginisiasi infak yang dananya disumbangkan ke ranah-ranah sosial yang diserahkan ke mahasiswa penyalur dana (dikocok sistem arisan untuk menentukan siapa penyalur dananya).

Tausiah dari Ust. Agus

Sekarang, tahun 2018 mahasiswa hanya tersisa 6 keluarga, 1 diantaranya keluarga non muslim dan hanya 3 keluarga dari awardee LPDP. Entahlah pengajian mahasiswa ini akan terus atau tidak. Saya hanya berharap apa-apa yang sudah baik bisa bertahan. Kalaupun tidak, mungkin terganti dengan hal lain yang tak kalah baiknya. Entahlah apa itu. Entahlah apa namanya. Hiks melow ...

Belajar Al-Quran dengan Kang Taufik

Ini cerita ku di perantauan soal pengajian. Mana ceritamu 😁

Columbus, 3 Februari 2017
Diperbarui tahun 2018


Pengajian Mahasiswa di rumahnya
Amel (Turseena)-member 1m1c juga

Windmill

Membuat kincir angin atau windmill dari kertas merupakan aktivitas sederhana dan pasti disukai anak-anak.

Sebagai aktivitas perkenalan, anak-anak cukup dikenalkan benda apa itu namanya dan kenapa bisa berputar. Sebagai aktivitas lanjutannya, bisa dikenalkan juga tentang angin yang tak terlihat tapi bisa dirasa dengan kulit kehadirannya dengan meminta anak mengangkat telapak tangannya ke atas dan merasakan hembusan angin yang mengenai telapak tangannya. Atau bisa juga dengan mengamati rambut yang tertiup angin.

Mengamati benda berputar dan kemudian  berkomunikasi dua arah dengan anak seputar benda tersebut bisa menstimulus daya logika anak-anak. Sehingga stimulus perkembangan cognitive pun bisa dilakukan.

Kenapa kertasnya bisa berputar? Apa yang membuat kertasnya berputar? Dan pertanyaan lain terkait sains yang bisa kita pelajari terlebih dahulu. Selamat mencoba 🤗

Columbus, 5 Februari 2017

Hopscotch

Hopscotch atau dikenal juga dengan engklek di Jawa atau Dore di Minang merupakan permainan tradisional yang melegenda. Apakah di Indonesia permainan ini masih laku?

Nah, di sekolah anak-anak, ternyata permainan Hopscotch masuk ke dalam aktivitas bermain anak-anak. Selain dilakukan di sekolah, guru juga menjadikan permainan ini sebagai aktivitas rekomendasi untuk dilakukan di rumah. Jadilah saya mencoba menyediakan aktivitas ini di rumah menggunakan potongan kain flanel yang dilekatkan di lantai menggunakan selotip.

Permainan Hopscotch dipercaya memiliki banyak manfaat, diantaranya:

👆Meningkatkan kemampuan fisik setiap pemainnya, melalui lompat melompat yang dilakukan, jadi dapat melancarkan peredaran darah.
👆Melatih keseimbangan badan, karena engklek hanya dimainkan oleh satu kaki
👆Mengasah kemampuan bersosialisasi seseorang dengan orang lain serta memberikan nilai kebersamaan pada saat permainan dilaksanakan.
👆Memiliki kemampuan untuk berusaha menaati peraturan yang telah menjadi kesepakatan antar para pemainnya.
👆Menyongsong kecerdasan logika pada pemainnya, karena dalam permainan ini seseorang juga diajarkan berlatih berhitung dan tahap-tahap yang harus dilewatinya.
👆Menjadi lebih kreatif, karena jenis permainan tradisional pada umumnya dibuat langsung oleh para pemainnya langsung, menggunakan barang-barang yang ada di sekitar lingkungannya, kemudian diolah menjadi suatu permainan yang menyenangkan. Hal ini lah yang membuat mereka menjadi lebih kreatif dalam menghasilkan permainan. (http://teropongzamrudkhatulistiwa.blogspot.com/2012/02/permainn-sondah.html?m=1)

Bagaimana manfaat engklek untuk anak usia dini? Engklek untuk anak usia dini, atau engklek untuk anak-anak digunakan salah satunya sebagai salah satu cara pengenalan angka 1-10. Sehingga, selain melatih dan menstimulus gross motor skills mereka, engklek bisa membantu menjadi sarana belajar angka yang menyenangkan untuk anak-anak.

Columbus, 4 Februari 2017

Sugesti Sebelum Tidur

Jumat, 03 Februari 2017
Sebelum tidur, ada kebiasaan kami sekeluarga yang kami namai sugesti. Ga akan bahas teori dan kebermanfaatannya. Hanya meyakini bahwa sebelum tidur waktu paling tepat memberi sugesti.

Jadi pasca bacain buku buat anak-anak ... ambil sikap berdoa ... terus baca doa sebelum tidur ... mulai deh sugesti
🌷Allah bersamaku
🌷Allah menyertaiku
🌷Allah melihatku

Meski (barangkali) anak-anak belum mengerti maksud dari 3 kalimat sugesti ini, kami meyakini teori sublimasi itu benar adanya. Dimana segala sesuatu jika dilakukan terus menerus dan konsisten akan membentuk pola tingkah laku dan karakter serta kepercayaan seseorang.

Nah, memasuki bulan kedua di tahun 2017 ... berlaku sugesti tambahan yaitu reciting surat Al Ikhlas.

Mudah-mudahan ikhtiar kami sebagai orang tua yang dititipi amanah 2 anak (sekarang ini) menjadi jalan penghapus dosa-dosa kami dan jalan maghfirah serta keberkahan buat keluarga kami. Aamiin ...

Columbus, 1 Februari 2017

Ketika Anak Sakit

Lebih kurang 6 bulan disini ... tiga kali anak-anak sakit. Tidak parah alhamdulillah. Tapi cukup membuat khawatir. Karena selain belum memiliki asuransi sebagai sarana mempermudah proses pengobatan, saya khawatir karena lagi di negara orang. Beda gitu lho sensasi khawatir nya.

Selama 3 kali sakit, anak-anak tiga-tiganya sakit radang tenggorokan. Seperti panas dalam kaya kekurangan cairan atau vitamin C. Seperti hari ini. Zaid demam hingga 38.6 🌡. Sementara 3 hari sebelumnya Ziad demam 2 hari berturut-turut. Jadi total anak-anak sakit selama 4 hari. Dan hanya panas di malam hari. Ini yang suka bikin khawatir.

Ribetnya disini, ga ada klinik 24 jam kaya di Indonesia (atau saya yang belum tau). Trus kalo mau berobat cek ke dokter harus buat janji. Konyolny kadang baru dikasi jadwal ketemu dokter beberapa hari ke depan ... dimana kemungkinan sakit kita udah sembuh 🤒🤒🤒.

Nah sebenernya, American healthy standard style adalah sakit atau sehat mereka memiliki jadwal cek kesehatan rutin ke dokter. Alias mereka ke dokter ga cuma pas sakit doank. Kenapa? Karena almost American people bayar asuransi kesehatan yang harganya masya Allah mahalnya. Rugi donk kalo mereka ga manfaatin. Ya selain memang karena mereka lebih rentan sakit kali ya ketimbang orang Indonesia yang bebal dan kuat-kuat. Hehehe.

Andaikan orang Indonesia dibawa ke Amerika ... dan dilakukan general check up... saya yakin hampir seluruh orang Indonesia terdiagnosa memiliki sebuah penyakit atau cikal bakal penyakit. Karena apapun ... disini jika kelebihan sesuatu kadar di dalam tubuh ... akan diidentifikasi sebagai pertanda kesehatan harus dijaga dengan pola makan dan hidup yang sesuai standar kesehatan. Semisal pada kasus suami saya.

Sekitar 2 bulan yang lalu, telinga suami mengalami infeksi karena ada luka di dalam telinga. Si infeksi ini memberi rasa tidak nyaman dan sakit pada suami. Sehingga cek lah suami ke klinik kampus. Hasil diagnosa? Hanya infeksi biasa dan diberi obat tetes telinga.

Nah, dalam pemeriksaan telinga ini, sebelumnya sesuai standar kan ya, ada pemeriksaan tekanan darah. Dan ternyata tekanan darah suami tinggi. Dari sinilah rentetan check up itu bermula. Karena ada yang abnormal dan bagi mereka harus dicari tau penyebabnya. Sehingga suami disarankan rutin cek ke klinik.

Diagnosa akhir... suami kelebihan triglicerid. Salah satu indikator fisiknya yaitu Berat Badan berlebih. Dan untuk mencegah efek samping kelebihan triglicerid ini suami diminta konsultasi rutin dengan nutrotionist klinik.Wow wow wow... Mumpung gratis ini suami mah ... Cus rutin deh ke klinik.

Hikmahnya, jadi tau banyak tentang mengatur pola hidup sehat melalui pola makan dan hidup plus menu.

Sekarang tinggal belajar mengatur lola makan anak-anak agar daya tahan tubuh bagus. Padahal udah di doping. Tapi selain faktor takdir, memang cuaca winter ga enak banget untuk menjaga kesehatan. Harus super telaten biar ga tumbang.

Semoga kami sekeluarga dan kita semua sehat walafiat ... aamiin ...

Columbus, 2 Februari 2017

Celebration Our One Month Activities

Kamis, 02 Februari 2017

Alhamdulillah ... konsisten 31 hari beraktivitas bersama anak-anak. Naik turun. Jatuh bangun. Godaan berseliweran ditambah emosi yabg terkadang labil dan ababil 😣😣😣

Masuk bulan kedua ... berharap ada perbaikan dan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Aamiin ...

Semoga bisa bikin report per 3 bulan tentang perkembangan anak-anak pasca beraktivitas.

Biar sebentar asal konsisten. Biar ga menarik asal konsisten. Biar dicuekin yang penting konsisten. Lama kelamaan anak akan betah dan happy dan nagih lagi nagih lagi untuk bermain kreatif. Bahkan mereka ga mau clean up atau berhenti main kecuali karena 1 hal👉 nonton.

Nah untuk urusan nonton,  alhamdulillah sudah konsisten off dalam 2 minggu ini. Hanya setiap kamis masih belum bisa off 100% karena ada momentnya. Dimana anak-anak dijemput oleh tante Ditha dan tante Ditha punya TV dan tante Umi ga kuasa menolak dan melarang.

In sya Allah minggu ini kamis perdana anak-anak sepulang dijemput tante Ditha sekolah beraktivitas dengan tante Ditha dan Umi. No screentime anymore kids ... 😆😆😆

Columbus, 31 Januari 2017

Pentingnya Meminta Maaf

Rabu, 01 Februari 2017

Meminta maaf pada hakikatnya seperti membangun rasa aman dan sejahtera. Karenanya mengajarkan anak untuk meminta maaf menjadi hal yang penting.

Mungkin teman-teman pernah membaca tentang 6 kata ajaib yang harus diajarkan kepada anak. Salam, permisi, terimakasih, tolong, oke dan salah satunya yaitu "Maaf". Kenapa kata ajaib? Karena 6 kata ini dipercaya bisa membentuk karakter positif pada anak khususnya dan keluarga umumnya.

Metode pemberian contoh atau suri tauladan memang merupakan cara yang dianggap efektif dalam mengajarkan anak memahami konsep, nilai dan moral. Nah, dalam mengajarkan anak meminta maaf pun diminta peran aktif orang tua di dalamnya. Selain bermanfaat bagi perkembangan positif karakter si anak, juga bisa membantu pembentukan atmosfer positif di dalam sebuah keluarga.

Kebayang kan jika sekeluarga saling menciptakan  rasa aman dan sejahtera hanya dengan 1 kata "Maaf"??? Sehingga apapun kondisi yang sedang dihadapi keluarga tersebut akan dipikul bersama sembari saling menguatkan.

So, ayah bunda ... apapun bentuk kesalahannya .. langsung atau pun tidak langsung ... minta maaf lah pada sang anak ataupun pasangan ayah bunda ... bukan karena kesalahan nya ... Namun karena rasa ingin mencitakan rasa aman dan sejahtera nya .. 😊

Columbus, 30 Januari 2017