MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Evaluasi Aktivitas Homeschooling

Jumat, 08 Januari 2016

Homeschooling lagi happening nih. Apa karena mungkin karena sayanya baru tau dan mendalaminya ? (belum terlalu dalam sih,, hehe).
Sejak anak-anak 1 tahun, geliat semangat para ibu memberikan aktivitas bermakna untuk anak-anaknya mulai terasa. Semakin hari semakin menjamur dan akhirnya bermunculanlah dokumentasi pribadi para praktisi homeschooling untuk berbagi ide dan inspirasi bagi ibu lainnya. Dan benar saja, saya sendiri terinspirasi dan sangat mengiyakan bahwa memberikan stimulus pada anak berupa aktivitas yang teratur dan terencana sangat baik untuk perkembangan anak. Namun... meskipun tau ini baik, butuh energi dan tekad untuk bisa mengaplikasikannya. :(

Tadinya, saya pribadi berencana memberikan aktivitas homeschooling yang intens kepada anak-anak saat mereka 2 tahun. Sehingga saya pun mencoba membaca sedikit hal-hal terkait homeschooling dan beberapa review dari para praktisinya. Sebagai orang awam, saya mencoba mengambil poin-poin penting yang sesuai dengan visi misi saya. Kemudian saya juga mencoba mengkolaborasikan ilmu dari teman-teman yang concern dengan ilmu parenting. Mikir mikir mikir ... mikir terus. Sampe anak-anak 2 tahun 5 bulan, masih aja mikiiiiiiiiiir.

Mikir apa sih? Macem-macem. Mulai dari mikirin nasib, mikirin duit, sampe mikirin hansip #eh :P

Pokoknya saya memang begini orangnya. Butuh waktu untuk beradaptasi dengan hal baru, termasuk homeschooling ini. Memang secara teori saya sudah mengenal istilah homeschooling sejak lama. Namun secara praktis, homeschooling masih sangat-sangat baru untuk saya. Seperti hal nya calon guru di universitas pendidikan, 6 semester belajar teori, calon guru harus mempraktekan teori tersebut di semester 7 yang disebut praktek lapangan. Pasti ada gempor-gempornya juga kan... :D ada adaptasi sampai akhirnya menemukan pola yang cocok dan nyaman.

Eh kok malah cerita disini ya. Padahal judulnya evaluasi. Hehehe.. ga papa ya ... mengingat ini evaluasi pertama.

Alhamdulillah, hari Kamis, 7 Januari 2016 saya dan anak-anak berhasil melaksanakan kegiatan homeschooling pertama kami. Kegiatan pertama yang sangat sederhana berhubung bahan dan alat yang terbatas. Rumitnya pikiran saya ketika memulai merancang aktivitas pertama ini sangat dramatis. Yang penasaran bisa baca disini ya ...

Oke, kita langsung aja ke aktivitas nya ya... saya nya masih baru. Jadi malu juga sebenarnya share jenis permainannya ... tapi berhubung saya menulis untuk dokumentasi pribadi (dan belum tentu ada yang baca juga sih wkwkwkwk), jadilah saya tulis detail.

Nama aktivitas: Sensory Activity with colorful rice
Alat dan bahan:
*beras secukupnya
*pewarna makanan (sesuai selera)
*mangkok plastik (saya pakai bekas mangkok sereal)
*wadah lain (saya pakai keranjang buah mini, botol plastik dan gelas aluminium)
*sendok kecil

Cara eksekusi:
*warnai beras dengan pewarna makanan
*simpan beras yang telah diwarnai ke mangkok plastik
*siapkan wadah lain dalam kondisi kosong plus sendok kecilnya
*berikan contoh bermain dengan memindahkan beras dari satu wadah ke wadah yang lain menggunakan sendok dan atau tangan langsung
*berikan contoh menuang beras dari satu wadah ke wadah lain
*kemudian biarkan anak berkreasi

Evaluasi

Menemukan ide bermain tentu saja sangat mudah mengingat banyaknya foto-foto aktivitas homeschooling dari praktisi homeschooling di media sosial yang ada. Namun, menciptakan aktivitas berdasarkan minat dan kebutuhan anak tentunya sangat menantang.
Sebagai contoh:

★Zaid >> menyukai aktivitas seperti bermain bola, berlari, melempar, menendang, memukul, dan membaca
★Ziad >> menyukai aktivitas menyusun benda, menjepit, bermain mobil-mobilan, bermain peran, meronce, dan melempar

Saya mencoba mencari kesamaan dari mereka berdua yaitu melempar. Sehingga aktivitas pertama kami waktu itu melempar bola ke spiderweb yang terbuat dari selotip yang ditempel sedemikian rupa sehingga jadi seperti jaring laba2 cukup menarik buat anak namun tidak bertahan lama.
Nah, ketika tanggal 7 dini hari. Saya mentok ide ketika harus mencari kesamaan terus. Bisa-bisa anak-anak mentok juga dalam mengembangkan kreatifitasnya. Dan jujur, menciptakan aktivitas dari kesamaan anak-anak itu sulit. Akhirnya saya coba menciptakan kreasi bermain berdasarkan "apa yang akan dikenalkan kepada anak?". Muncullah ide aktivitas sensori yang bisa merangsang indera-indera mereka. Dengan bahan yang terbatas.... taraaaaaa...jadilah aktivitas sensori dengan berasnya.

Aktivitas pertama cukup diluar dugaan. Prediksi saya meleset. Awalnya saya mengira anak-anak hanya akan betah paling lama 10 menit. Dan saya salah besar. Ternyata mereka menghabiskan 40 menit dengan beras bewarna ini!!!! (Amazing!!!). Kok bisa? Karena... saya tidak berlaku seperti biasa. Yups!!! Saya menerapkan teori dimana anak-anak adalah seorang pengeksplor yang hebat. Kebebasan akan memberikan mereka kemerdekaan berkreasi. Tanpa ketertekanan dan kesedihan. Jadilah mereka manusia bebas dihari itu. Dengan kreasi dan jenis bahagia yang mereka ciptakan sendiri.

Mulai dari menggunakan sendok yang disediakan untuk memindahkan beras, menggunakan tangan, menuang beras, mengguncang beras yang mengeluarkan bunyi krisik krisik diwadah botol, memungut beras dilantai dengan jari, menyebar beras dilantai dengan tangan kemudian menggunakan kaki, menyapu tebaran beras, dan selesai.

Hasilnya? Anak-anak tenang dan bahagia. Ketika mereka bahagia, mereka bisa lebih komunikatif. Mereka ceria dan lebih ekspresif. Saya? Tentunya target saya untuk mengontrol emosi ketika menghadapi anak-anak unik ini berjalan baik dan terbantu. Malamnya? Mereka tidur dengan bahagia.

Ini baru aktivitas pertama. Butuh konsistensi dan semoga saya konsisten. Butuh tekad dan kemauan, dan semoga saya demikian. Harapan saya, anak-anak bisa tumbuh baik dalam kondisi emosi yang baik.

Payakumbuh, 8 Januari 2016

1 komentar on "Evaluasi Aktivitas Homeschooling"

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗