MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Menjelajah Amerika Part 3 "Menjadi Musafir"

Jumat, 05 Januari 2018
Negara-negara bagian barat Amerika memang sangat terkenal dengan keindahan alamnya. Sebut saja Colorado dan Utah, dua negara bagian yang kami lewati selama perjalanan liburan musim dingin kemaren.  Bisa dikatakan aji mumpung. Mumpung acara Muktamar yang kami ikuti diselenggarakan di negara bagian barat Amerika, atau disebut juga dengan westcoast, jadi ya sudah, yuk lewat Utah! Dan jadilah rute perjalanan berangkat dan pulang kami rancang dengan rute yang berbeda seperti yang telah saya tulis di tulisan sebelumnya. Kenapa? Ya biar perjalanan ga monoton dan kadung ngetrip ... ga seru kan kalo negara bagian yang dilewati pas berangkat dengan pulang sama ... hehehe.

Memasuki Utah dari Colorado


Belum tentu ada kesempatan ngetrip kedua ... belum tentu bakal balik lagi ke benua Amerika. Dan belum tentu tertakdir memiliki kehidupan yang mana ngetrip bisa jadi agenda rutinan keluarga. Karena semua yang belum tentu inilah kami memanfaatkan yang sudah tentu. Alhamdulillah berangkat dengan total rombongan 7 dewasa 3 anak-anak menggunakan sebuah mobil van berkapasitas 15 penumpang kami pun bisa menekan budget perjalanan kami yang melewati 10 negara bagian ini.
Perjalanan pulang adalah perjalanan musafir yang sesungguhnya

Menjadi musafir tak hanya di Amerika tapi dimana pun, apalagi jika kita ingin mengeluarkan budget seminimal mungkin, pastilah banyak hal yang harus disiasati, agar pengeluaran keluarga tidak membengkak. Mulai dari mensiasati kebutuhan makanan selama perjalanan, penginapan, dan kebutuhan tambahan lainnya. Nah dalam tulilsan kali ini, saya akan berbagi soalan ini, catatan musafir selama menjadi musafir :D

Van yang setia menemani perjalanan kami :)

Kebutuhan Makanan
Untuk kebutuhan makanan selama perjalanan, kami mempersiapkan bekal makanan dengan masakan rumahan dengan berbagi tugas siapa yang masak apa. Itulah keuntungan ngetrip dengan rombongan. hehehe Kerjasama untuk menekan budget perjalanan bisa dilakukan. Dan ga cape juga kan masak banyak karena masaknya udah dibagi-bagi. Sehingga sepanjang trip, hanya satu kali kami mampir ke sebuah restoran halal di kota Texas. Sisanya? Makan bekal yang sudah kami siapkan. Ga kebayang kalo harus makan di luar terus dengan biaya 1 kali makan $10/orang. Artinya untuk keluarga saya saja akan menghabiskan $40 untuk sekali makan, artinya lagi, sehari kami sekeluarga bisa menghabiskan sekitar $80-$120 hanya untuk makan. Wow! Dikali 6 hari di perjalanan. Dapet kamera mirrorless deh biaya makannya doank #lol.
Penasaran dengan menu makanan kami selama perjalanan? Oke! Kami membagi menu menjadi 2 jenis, yaitu menu makanan berangkat dan menu makanan pulang. Apa aja tuh menu nya? (Sayang foto makanan ga ke ambil ... saking rempongnya ciiint)
  • Menu berangkat masih sangat variatif. Kan baru berangkat hihihi. Ada ikan bakar, orek kentang, teri kacang, gudeg, abon, ayam goreng, ayam goreng tepung, mentimun, capcai, dan persambelan. Udah kaya menu warteg dan warung padang kan #lol
  • Menu pulang mulai minimalis. Sengaja yang disisakan menu-menu tahan lama seperti rendang, abon, orek kentang, teri kacang dan sambel. Adapun orek tempe dibeli salah satu peserta trip ketika acara Muktamar. 
Selain menu utama seperti yang saya sebutkan, makanan cemilan plus aneka persausan seperti saus ABC, kecap pedas dan juga saus tomat pun tak ketinggalan untuk kami bawa. Untuk sayuran dan buah-buahan pun selalu di perbarui setiap kali habis dengan mampir di grocery terdekat. Sehingga kami tidak kekurangan serat selama perjalanan (biar ga sembelit). Sayurannya ga jauh-jauh dari lettuce dan mentimun. Lalaban alias sayuran mentah yang ready dimakan kapan saja tanpa harus dimasak hihihihi.
Satu-satunya foto makanan yang saya punya ... lupa moto menu-menu rumahan
Adanya foto menu Big Guys waktu di Texas, KW an nya Halal Guys :D

Berbicara urusan makanan, nasinya gimana? 

Berbekal beras dan rice cooker dua buah, kami mempersiapkan nasi sebanyak dua rice cooker untuk perjalanan berngkat. Di hari ketiga, sesampai di rocky mountain kami memasak nasi di area restroom sebuah kantor keamanan taman #lol. Begitu juga dengan perjalanan pulang. Bedanya, diperjalanan pulang kami menginap di sebuah penginapan. Disanalah persiapan memasak nasi dan panas memanaskan makanan dilakukan. 

Penginapan 
Ngomong-ngomong soal penginapan, kami menginap di sebuah penginapan murah sebanyak 2 kali dalam perjalanan pulang. Sedangkan perjalanan berangkat, seperti yang sudah diceritakan ditulisan sebelumnya, kami menginap di rumah seorang kenalan dan malam berikutnya menginap di mobil #lol
Untuk biaya penginapan di Amerika, ada banyak sekali pilihan penginapan dengan biaya yang sangat murah namun tempat yang cukup cozy yang dilengkapi kulkas dan microwave sehingga makanan selalu bisa dipanaskan dan tahan lama. Kami menyewa dua kamar. Satu kamar untuk kaum perempuan dan satu lagi untuk kaum lelaki. Anak-anak tinggal pilih mau dimana, sama uminya apa abinya hehehe. Dengan seperti ini, biaya penginapan bisa lebih ditekan lagi kan :)

Pemandangan khas kota Albuquerque, New Mexico
dari depan pintu kamar Penginapan

Oh ya ... sayang saya lupa foto dua penginapan yang kami gunakan. Karena masuk ke penginapan selalu dini hari ... pagi hari udah sibuk beres-beres barang dan isi tenaga dengan sarapan. Ya urus anak ... suami ... dan lain-lain #soksibuk ... boro-boro pegang HP ... otak fokus biar barang-barang ga tercecer, anak-anak kenyang biar ga rewel ... dan badan segar setelah mandi pagi. Pas liat gallery baru ngeh ga ada foto penginapan kecuali rekaman instastory di Albuquerque hehehe ...

Untuk review penginapan barangkali akan saya tulis di tulisan yang berbeda :)

Ibadah
Lanjut ke bahasan bagaimana wudhu dan shalat selama perjalanan.
Suasana di dalam Islamic Center Kota Lawrence, Kansas

Tidak ada perbedaan yang signifikan tentang hal ini. Sama saja seperti kita melakukan perjalanan di Indonesia. Perbedaannya hanya pada suhu dan jumlah masjid yang bisa ditemui sepanjang perjalanan. Ngetrip saat winter ya siap-siap saja habis wudhu wajah kaku beku dingin hihihi. Nah, perjalanan ini yang membuat saya akhirnya bisa merasakan apa yang dirasakan Fatimah putrinya rasul Salallahu'alaihiwassalam dalam sebuah kisah yang pernah saya dengar. Sempet tergoda untuk tayamum saking dinginnya. Tapi setelah usir-usir setannya, akhirnya saya turun dan berwudhu di restroom sebuah pom bensin. Alhamdulillah ... hehehehe
Shalat di salah satu pojokan gedung Reunion Tower, Texas secara bergantian

Seperti musafir pada umumnya, mengambil keringanan (rukshoh) dalam perjalanan pun kami lakukan salah satunya dengan menjamak dan menqosor dua waktu shalat, Zuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya.
Suasana di tempat shalat sister masjid Abu Bakr, Denver, Colorado

Lalu dimana wudhu dan shalatnya? Macam-macam. Untuk wudhu sendiri, kami selalu berhenti di tempat peristirahatan atau pom bensin dan berwudhu disana. Jikapun tidak ada atau mungkin ketika shalat namun misal restroomnya jorok, kami berwudhu dengan sebotol air minum. Bisa juga dengan mensiasatinya dengan berwudhu di setiap pemberhentian, sehingga, ketika waktu shalat masuk, ya tinggal shalat. 
Shalat di parkiran Arches National Park

Dimana shalatnya? Macam-macam. Sedapetnya dan senyamannya. Ketika berkesempatan melewati sebuah masjid atau berada di kawasan yang memang ada masjid terdekat, kami pun shalat di masjid. Karena jika disengaja, bisa jadi membuat waktu perjalanan akan bertambah lama. Sedangkan mobil sewa harus dikembalikan sesuai tanggal kesepakatan kalo ga mau kena tambahan biaya #lol Sisanya kami shalat di mobil, di parkiran, di gedung tempat berwisata dan di perpustakaan. Dimanapun, yang penting bisa shalat. hihihihi. Malu? Ya ga lah. Diliatin orang? Iya terkadang. Risih? Ga sih, cuma khawatir aja ada yang ga nyaman dengan apa yang kami lakukan. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin agar ibadah yang kami lakukan tidak mengganggu kenyamanan dengan mencari tempat sepi sehingga tidak menutup atau mengganggu akses lalu lalang orang-orang di tempat tersebut.

Masjid di Amerika
Tiga masjid kami kunjungi sepanjang perjalanan, yaitu  masjid di Lawrence, Denver, dan New Mexico. Adapun masjid di St. Louis hanya bapak-bapak yang kesana (terdapat di tulisan sebelumnya). 
Islamic Center Lawrence, Kansas

Islamic Center Colorado, Masjid Abu Bakr, Colorado

Islamic Center New Mexico
Perjalanan musafir sesungguhnya ada pada perjalanan pulang. Penasaran daerah apa saja yang kami kunjungi dan apa saja yang kami lakukan? Simak tulisan selanjutnya ya .. Ada cerita dramatis dibalik indahnya Arches National Park bertemankan snowstorm .... brrrr ....... eksotisnya Albuquerque ... dan gelapnya jalanan Highway Amerika yang bikin ngantuk dan terasa terhipnotis garis pembatas jalan ... hehehe

bersambung ...
Post Comment
Posting Komentar

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗