MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Home Visit Gurunya Anak-anak

Jumat, 02 September 2016

Sudah lama tidak berkabar lewat tulisan tentang anak-anak. Jadi kangen juga nulis gimana mereka selama di Colombus. Apalagi sebentar lagi, tepatnya Selasa depan mereka memulai hari dengan bersekolaaaaaaah... Yey!

Pada dasarnya yang namanya anak-anak memang memiliki daya adaptasi tinggi. Bahkan jika dibandingkan adaptasi mereka awal pindah ke Payakumbuh, kota asal saya, maka anak-anak lebih cepat beradaptasi di Colombus. Dalam waktu 1 bulan paling tidak mereka sudah mau mengakrabkan diri (lebih tepatnya diakrabkan) dengan anak asing yang baru mereka kenal. Tetap sih awalnya pake acara malu, teriak-teriak alias defense tingkat tinggi. Tapi belajar dari pengalaman di Payakumbuh, mengurangi intervensi terhadap mereka jauh lebih membuat mereka mampu beradaptasi cepat. Hasilnya? Mereka menemukan cara mereka sendiri untuk bisa berinteraksi ala anak-anak. Saya hanya jadi tim 'lalala yeyeye' aja biar rada rame.

Nah, kemaren, hari Rabu kan ada home visit gitu dari calon guru sekolah nya anak-anak. Meski gurunya ga bilang mereka kelasnya dipisah, tapi dengan datangnya 2 guru untuk 1 anak 1 guru saya bisa menyimpulkan bahwa mereka nanti akan berada di kelas yang berbeda. Oke, memang itu yang saya harapkan.

Guru pertama yang datang namanya miss Amy. Guru muda belia yang masih cantik dan modis tapi tetap sopan ala guru Amerika. Sepertinya agak feminin karena pake rok, hehehe. Kedatangan miss Amy ini 'disambut' heboh sama anak-anak. Wah pokoknya miss Amy liat mereka dalam wujud aslinya deh. Setelah miss Amy pergi, tak lama berselang datang lagi miss Kaitlin. Yang ini rada kece ala-ala guru olah raga. Kalo bahasa kitanya rada tomboy. Dua-duanya cantik. Tapi kata ZAid miss Amy lebih cantik #hatchim #anaksiapasih!

Miss Amy datang untuk mengetahui detail tentang calon muridnya, yaitu ZAid. Sedangkan miss Kaitlin tentunya calon gurunya ZIad. Mereka membawa form yang sama. Berisi tentang pertanyaan seputar anak, karakteristik anak, program sekolah dan juga info lain yang berlembar-lembar banyaknya. Sehingga saya hanya mengingat beberapa, diantaranya:
★ terkait cara mereka mengungkapkan marah, sedih, bahagia (perasaan lainnya)
★ terkait semua hal yang mereka senang dan benci
★ terkait kepribadian anak apakah mereka suka berbagi, bergaul dan berteman, ataupun bermain bersama
★ terkait kebiasaan mereka semisal bangun dan tidur jam berapa, makan pake tangan atau sendok, udah bisa bilang pee dan pup belum, bisa ngeflush sendiri ga, dan kebiasaan lain terkait life skill
★ terkait riwayat kesehatan seperti penyakit, alergi dan pantangan makanan
★ dan juga kita dikasih sebundle buku yang isinya kumplit tentang program sekolah (dan saya belum mempelajarinya... hehehe)

Hmmmm.. apalagi yaks. Cuma ingetnya segitu... Maapkan... Pokoknya lengkap dah pendataannya. Sayangnya pendataan ZAid saya khawatir kurang valid karena dijawab suami, sementara saya sibuk dengan ZIad yang rewel. Heu ... Nah pendataan ZAid situasi dah aman, ZIad udah bobo sehingga saya bisa nimbrung untuk menjawab pertanyaan dari miss Kaitlin.

Sejauh ini, ZA masih memiliki tingkat sosial yang tinggi dibanding ZI. Tapi saya ga ambil pusing karena mereka memang begitu, suka berganti mood. Terkait sosialisasi ini, ZAid punya cara sendiri untuk PDKT. Percis ala anak-anak. Sambil 'motah' dia berlalu dekat miss Emy sambil say "Hallo!" Berkali-kali. Sayang miss Emy ga ngerti dan ga ngeh jadinya ZA dicuekin. Tapi paling tidak saya jadi tau "ooooh begini toh bang cara kamu menarik perhatian orang". Great job boy! Kalo miss Emy nya ga buru-buru mah, bakal umi interrupt bang interviewnya ... hehehe

Trus gimana nih persiapan sekolah? Untuk persiapan sekolah Selasa depan alhamdulillah saya merasa tidak terlalu bikin deg-degan lagi. Karena akhirnya anak-anak masuk kelas jam pagi, dari jam 8.30-11.30, sehingga saya bisa jemput antar anak-anak barengan pak suami. Hehehe. Maklum, masih khawatir kalo ngobrol pake bahasa Inggris sama guru anak-anak, malah jadi gagal paham ntar. Selain itu juga biar anak-anak bisa punya jam tidur siang dan tentunya memulai hari dengan aktivitas pagi yang rutin biar mood mengawali harinya lebih positif.

Di sekolah mereka ada 4 jenis kelas lho. Art, music, dan 2 lagi saya lupa #heu. Saya harus yakin bahwa anak-anak mampu beradaptasi cepat. Belajar dari pengalaman waktu sekolah di Payakumbuh tentunya. Dan semoga disini jauh lebih baik alias mereka makin seneng ke sekolah, bukan sebaliknya, bikin mereka kapok.

Sebagai pembiasaan, selain merespon kata-kata bahasa inggris dari tontonan kartun edukatif yang mereka tonton, saya juga mencoba merespon keinginan mereka dalam bahasa inggris. Dan takjub, mereka mengerti plus responnya udah kaya bule aja, pake 'hu uh' ala bule (kebayang ga???). Itung-itung saya latihan, lumayanlah jadi bikin PD emaknya sama bikin lidah makin terbiasa cuap-cuap English.

Dah ah segitu dulu. Semoga semua harapan baik terkabul. Aamiin ...

Colombus, 1 September 2016

1 komentar on "Home Visit Gurunya Anak-anak"
  1. Jangan2 pada bs cap cus english dulu nih anak2 ketimbang b indonesia....hahahah#merindu

    BalasHapus

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗