MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Ameliorasi Kawan!

Minggu, 12 November 2017

Dulu jaman kecil (iya saya pernah kecil, lucu dan imut 😆), saya pernah minder berkawan. Entah kenapa. Bisa jadi karena saya sering jadi 'anak bawang' dalam pergaulan sosial terutama kalo gabung dengan teman kakak-kakak saya. Nasib ya anak ketiga dengan gender sama, perempuan semua 😁. Jadi ya begitu, karena saya masih sangat kecil, jadi dianggap ga asik dan ga nyambung kalo main sama mereka, orang-orang yang kala itu berbadan lebih besar dari saya. Percaya atau tidak, saya masih jadi 'anak bawang' sampai SMP kelas 2 kalo ga salah.

Bukan manusia kalo ga ada daya bertahan hidup kan ya 🙂. Alhamdulillah perlahan saya akhirnya menemukan lingkungan pergaulan saya sendiri tanpa perlu lagi menjadi 'anak bawang'. Saya bisa bersosial dengan karakteristik saya sendiri.Tanpa ada lagi rasa takut disisihkan ataupun takut tak dianggap. Ga enak kan ya kalo kita lagi main tapi keberadaan kita dianggap 'ghaib' alias dianggap ga ada. Kesepian ditengah keramaian, Loneliness coiiii...yang saya rasakan ... sedih amat yak 😥

Seiring berjalannya waktu dimana diri semakin menua dan badan tak lagi jadi ukuran pergaulan sosial seseorang. Lingkar perkawanan saya pun semakin meluas. Bahkan sekarang saya bisa berteman dengan siapa saja, termasuk dengan teman-teman kakak-kakak saya. Nah, hal menarik bukan fenomena sosial ini ... 🤔🤔🤔 (sok sok menarik yak)

Bisa dikatakan definisi kawan mengalami ameliorasi alias perluasan makna dalam hidup saya😅 (bisa jadi hidup kamu juga ... kamu! Iya kamu 😍). Kawanmu tak lagi yang seusia dengan dirimu. Tapi kawan, siapapun yang menurutmu bisa dijadikan kawan. Bisa saja karena persamaan usia, almamater, hobi, pekerjaan, ataupun karena kesamaan lokasi domisili. Ditambah ditengah kemajuan teknologi dimana media sosial menjadi salah satu sumber perkawanan tercipta, maka ada juga namanya teman maya alias teman di dunia maya. Dimana kita sudah saling senda gurau canda tawa di media sosial yang kita punya meski belum pernah bertatap muka dan bertilik mata sama sekali secara langsung 😂. Dan pertemanan dunia maya ini bisa terjalin karena sebuah persamaan juga. Persamaan gender, hobi, atau nasib 😂😂

Menarik 🤔 (menarik bukan? Harus menarik😭)

Jadi, jaman sekarang mudah sekali kita menemukan lingkaran pertemanan kita yang satu bertemu dengan lingkaran pertemanan kita yang lain. Seperti,

"Oh kamu temannya si Anu ya di grup Inu ya"
Atau
"Oh, saya pernah ketemu sama si Ani di gathering komunitas Ini"

Yah, perkawanan bagaimana kita yang menciptakan. Luas sempitnya kita yang atur ... hehehe ...

Meskipun perkawanan saya telah meluas, bagi saya tetap saja kawan sejati tak berganti. Dari jaman dahulu kala hingga sekarang. Meski komunikasi tak terjalin erat via maya, namun ketika bersua??? Waaaaaaah membuncah dada berjuta rasa. Mau dalam keadaan susah ataupun senang, rasa itu tetap sama. Bahkan ibunya, ibu saya juga, begitu sebaliknya. Paling tidak itu yang saya rasa. Karena perkawanan bukan urusan ajang balas membalas perhatian, tapi urusan ketulusan yang tak berbekas dan tak harap balas. Kawan, semoga dirimu yang disana membaca tulisan ini. Untuk kawanku yang membuat hariku berwarna, semoga kita menua dalam canda tawa senda gurau yang sama, kelak menghiasi hari tua.

Aduh aduh .. jadi melow ...

Itulah sedikit tentang perkawanan versi saya. Semakin bertambah usia maka bisa jadi berubah pula maknanya. Saat ini yang pasti, ada kawan dimasa SD, SMP, SMA dan Kuliah yang saya nantikan reuniannya😂😂.

Adapun siapa kawan sejati saya, biar saja waktu yang menjawab ... eaaaaa eaaaaa eaaaaa

Columbus, 12 November 2017

4 komentar on "Ameliorasi Kawan!"
  1. Baca ini jadi inget sahabatku nu jauh di sana, hiks..
    Iya, bener banget Mba, seiring bertambahnya usia, lingkaran pertemanan semakin meluas. Tapi buatku seleksi alam, siapa yang bertahan dikala suka duka nemenin, itulah sahabat sejati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah temen sejati itu ketemunya pas lagi susah ya mba.. kl lg kondisi baik2 aja.. kayanya semuanya kawan deh..hehehe

      makasi mba udah mampir 🤗

      Hapus
  2. Saya juga dulu pemalu, bahkan sekarang pun nggak terlalu banyak teman. Tapi, memang ada sahabat terbaik yang tetap ada ketika saya terpuruk dan bahagia. Dan menemukan yang seperti ini sulit sekali...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah.. saya sampe skrg belum memberanikan diri menetapkan siapa sahabat terbaik saya mba.. mdh2an semua nya terbaik .. meski ga bisa dipungkiri seleksi alam itu pasti..

      makasi mba udah mampir🤗🤗🤗

      Hapus

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗