MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Jurnal Ramadan: Day 1

Jumat, 24 April 2020
Marhaban ya Ramadan semuanya. Alhamdulillah hari ini hari pertama Ramadan. Rasanya alhamdulillah lapar 😂😂. Jam 11.00 saya memulai nulis blog ini alhamdulillah anak-anak pada tidur dan berhasil ga tidur bada subuh. Horeee. 


Dalam jurnal Ramadan kali ini, bagi saya sekeluarga ga terlalu terasa perbedaannya Ramadan di tengah pandemi dibandingkan dengan Ramadan 3 tahun lalu berturut-turut di negara minoritas muslim. Bedanya, jadi ga bisa sama sekali ke masjid, ga ada buka bareng dan ga ada shalat Ied (tapi mudah-mudahan tetap ada 😟). Meski ga terlalu kerasa bedanya ... Tetap kerasa sedih

Sedih meski udah biasa Ramadan di rumah selama di US. Sedih ternyata harapan bisa Ramadan di masjid, i'tikaf dan sebar ta'jil jadi ga bisa dilakuin lagi kaya masa Zaid Ziad (ZaZi) kecil dulu. Padahal saya sudah berencana untuk melakukan hal-hal khas di bulan Ramadan sebagai aktivitas pembelajaran untuk ZaZi. Tapi ga ada yang sia-sia jika kita yakin bahwa semua terjadi atas kehendak Allah. Semangat!!!

Ramadan, Pandemi dan Aktivitas
Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya berusaha mengajak ZaZi untuk melakukan aktivitas produktif untuk menyambut Ramadan. Dan juga mengajak mereka untuk meningkatkan kapasitas diri dengan menambah pasokan ilmu terutama ilmu keislaman. Jadilah kita kita mencoba melakukan hal-hal berikut:
1. Membuat poster Ramadan
2. Menyusun agenda Ramadan
3. Merencanakan aktivitas Ramadan
4. Menantang diri melakukan aktivitas kebaikan selama Ramadan

Tujuannya, agar Ramadan ga berlalu begitu saja dan menyisakan kenangan indah bagi ZaZi sehingga mereka terbiasa mempersiapkan diri dengan kualitas terbaik. Sehingga, setiap tahun mereka bertumbuh mereka bisa terus menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi.

Tapi tenang! Semua yang saya dan anak-anak lakukan ga selalu sempurna dan tentu penuh drama kok. Yang di tulis di blog tentunya dengan pembahasaan yang disesuaikan biar ga curhat-curhat amat 😅.

Apa Perlu Membuat Poster Ramadan?
Ya sebenarnya bukan poster ya kalo saya mah. Anggap aja poster karena saya bingung istilah nya apa 😅. Hanya tulisan yang dibuat dalam ukuran besar agar nuansa Ramadannya terasa. Dengan tujuan saat melihat tulisan tersebut, kita sekeluarga sadar bahwa saat ini tengah Ramadan. Jadi bagi saya, membuat poster tidak hanya sekedar ikut-ikutan melainkan harus jelas maksud dan tujuannya. Biar si tulisan atau posternya (bagi yang membuat poster) kerasa ruh semangatnya 😍. 



Apa aja agenda Ramadan ZaZi?
Pada tahun ini, saya menawarkan agenda keluarga. Jadi tidak hanya ZaZi yang memiliki agenda Ramadan, namun juga Umi Abinya. Prinsipnya lebih memberikan teladan dan memperkenalkan aktivitas-aktivitas rutin yang memiliki nilai pahala yang besar disaat Ramadan. Seperti mengkhatamkan Al-Quran, mendengarkan kajian (berhubung kita tidak bisa ke masjid), taraweh berjama'ah dan juga amalan lain seperti berbagi ta'jil ke tetangga. Jadi ga ada amalan khusus yang saya minta ke ZaZi untuk dilakukan. Yang ada hanya amalan yang Umi Abi lakukan yang melibatkan ZaZi.



Nah berhubung ZaZi punya adik kecil yang sedang luar biasa masya Allah aktif. Jadi saya menyiapkan beberapa tawaran aktivitas Ramadan untuk mengusir rasa jenuh, rasa lapar dan bisa menstimulus kreatifitas mereka. Karena meski pandemi, Ramadan tetap harus menjadi momen belajar unggulan. Sehingga saya jadikan Ramadan sebagai titik awal penertiban agenda homeschooling ZaZi.


Ada dua jenis aktivitas Ramadan ZaZi yang dievaluasi menggunakan:
1. Good Deeds Calendar
Evaluasi ini mencakup 5 aktivitas:
💐 Mencuci piring sendiri
💐 Mencuci baju sendiri
💐 Membersihkan meja belajar
💐 Mengasuh Zaynab
💐 Hafalan


Kenapa hanya 5? Karena menyesuaikan dengan karakteristik keluarga. Selain itu agar tujuan akhir untuk pembentukan kebiasaan bisa tercapai pasca Ramadan.

2.Family's Ramadan Schedule
Yaitu jadwal kegiatan harian yang disusun selama 1 bulan Ramadan. Tujuannya agar seluruh anggota keluarga bisa mengoptimalkan waktu (khususnya Umi Abi), mempermudah koordinasi antara Umi dan Abi, dan juga melatih keluarga untuk terbiasa merencanakan aktivitas harian. Sehingga meminimalisir rasa bosan, bingung mau ngapain dan lain sebagainya terutama selama pandemi.

Pelaksanaan nya ga saklek sesuai jadwal. Karena tentu Umi bakal keteteran karena aktivita saya bergantung pada jadwal tidur Zaynab 🤧.

Yang penting, aktivitas krusial terlaksana, seperti alma'tsuratan, membaca AlQuran, mendengar kajian, dan program homeschooling anak-anak.

Ramadan hari 1
Alhamdulillah saat tulisan ini saya lanjutkan pukul 10.35 malam, hari pertama Ramadan kami berjalan lancar. ZaZi alhamdulillah shaum tuntas, saya pun begitu dan Zaynab sangat kooperatif.

Meski sempat jam 11 siang pasca tidur, mereka agak kelaparan. Setelah dibawa diskusi dan disuguhkan aktivitas Ramadan, akhirnya merekapun lupa dengan rasa lapar mereka. Salah satu cara yang saya coba lakukan yaitu:

1. Berdiskusi tentang fakir miskin, latar belakang kenapa ada Ramadan sampai tentang makanan apa yang ingin mereka makan saat berbuka puasa nanti. Kalo udah diskusi, mereka suka muncul aja ide aktivitas. Dan tadi mereka pengen melukis pake cat air.



2. Mengalihkan aktivitas mereka dengan yang mereka sukai. Sehingga kami melakukan beberapa eksperimen.





3. Memberikan apresiasi terhadap apa yang tengah mereka usahakan berupa cemilan yang mereka sukai.

Evaluasi
Hari ini jadwal harian tidaj berjalan sesuai waktu. Namun agendanya tetap dilaksanakan di waktu berikutnya. Puasa pertama kebetulan Abi anak-anak ada keperluan keluar rumah hingga ba'da Dzuhur. Selain itu ada tragedi rumah kebanjiran karena saluran serapan hujan lupa dibuka 😅. Dan tukang sayur ga lewat sehingga kita berbuka dengan apa adanya.

Alhamdulillah Zaid Ziad tetap senang karena dapet reward cemilan dan dibikinin minuman segar, martabak manis maskipun bantet, dan ikan sayur kesukaan mereka.

Segitu dulu aja jurnal hari pertama. Semoga besok jauh lebih baik dan jurnalnya bisa diperpendek biar saya ga tidur kemalaman 😅😂.

Batujajar, 24 April 2020

Nb: foto-fotonya belum dijudul. Nanti kalo sempet di edit. Sekarang udah jam 11 malam. Semoga saya kebangun. Kenapa maksa nulis jurnal per hari? Karena mau menantang diri sendiri aja. Jadi tulisan ini untuk dokumentasi pribadi ya. Untuk jurnal anak-anak. Jika ada yang bisa diambil manfaatnya alhamdulillah. Jika ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan.
Post Comment
Posting Komentar

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗