MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Buckeye Village (part 2)

Senin, 27 Maret 2017

Tepat 8 bulan saya (lebih 4 hari sih .. hehehe) dan anak-anak di Columbus, tepatnya menjadi penghuni 'Buckeye Village Family Housing of OSU'.

Masih terngiang (heleuh) di ingatan awal menapaki kaki di rumah ini. Tepat tertanggal 22 Juli 2016. Setelah menduduki pantat selama lebih kurang 26 jam di pesawat, kami akhirnya mendaratkan badan di atas kasur, di sebuah hunian apartemen punya kampus OSU.

Suhu Columbus kala itu panas, sehingga kami langsung menghirup udara Air Conditioner (AC) yang terdapat di kamar yang selama ini suami tempati sebelum kami datang. AC yang sangat bising ini tidak mengganggu tidur kami kala itu saking cape nya dan masih jetlag. Badan dan wajah cepel pun tak mengusik mata ini, tiduuuuur ... tiduuuuur ... tiduuuuuuur 😆😆😆

Ah, waktu memang sangat cepat berlalu. Rasanya baru kemaren saya melewati jetlag dimana siang tidur dan malam bangun. Dimana anak-anak masih ngompol selama 2 hari entah karena apa. Katanya anak memang begitu kalo sedang adaptasi ditempat baru. Baru kemaren juga saya merasa jadi bule beneran dimana sarapan pake sereal dan makan siang plus malam pake pasta atau roti-rotian. Baru kemaren saya frustasi karena belum menemukan sense dalam memasak di daerah rantauan yang baru ini. Rasanya apapun yang saya masak tidak enak. Apapun yang saya olah rasanya aneh dan tidak sesuai harapan. Ya, rasanya itu semua baru kemaren 🤔🤔🤔

Menjalani hidup sebagai pendatang di sebuah negeri maju negara adidaya membuat saya memiliki sedikit (atau mungkin banyak) rasa bangga. Bangga yang saya berharap tak membuat saya sombong. Bangga yang membawa saya pada sebuah rasa syukur.

Fase dimana saya masuk dalam sebuah euforia hidup berupa posting foto yang membuktikan bahwa saya, putri, dan keluarga sekarang sudah berkumpul dan kami sekarang tengah berada di benua Amerika pun saya lalui. Ya, euforia. Saya terbuai dalam fase hidup baru dimana tak semua orang diberikan kesempatan memiliki garis takdir seperti ini. Ah ... astaghfirullah ...

Apapun itu, soal rasa dan asa semoga saya selalu diberi petunjuk sehingga bisa terus bersyukur tanpa ujub dan juga bisa terus berbagi tanpa harus menyakiti (biar pas aja akhirannya ... hahahahaha)

Balik lagi soalan Buckeye Village (BV). Saya pernah berbagi soal rencana penghancuran kawasan apartemen ini ditulisan saya yang ini. Dan jujur, rencana penghancuran itu membuat saya melow. Merasa apa yang baru saya peroleh direnggut. Merasa kenyamanan diusik dan merasa disadarkan bahwa hidup indahmu tak selama nya mulus selagi kamu masih di dunia.

Ya, itu renungan saya. Kan lagi melow ceritanya. hehehe ...

Karena kemelowan plus cuaca mendung hari ini menggiring tangan saya mendokumentasikan  semua hal yang terdapat di BV ini. Semua hal saya jepret. dengan engel yang berbeda-beda. Saya ingin suatu saat foto itu bisa bercerita tentang hidup yang pernah ditakdirkan pada saya dan keluarga saya. Karena suka ataupun duka yang kami lalui, itu semua adalah kenangan yang sudah tertoreh dalam garis hidup kami. Sehingga perlu cerita hikmah di dalamnya. Yang bisa mengantarkan kita dalam sebuah perenungan.

Columbus, 26 Maret 2017

NB: foto di tulisan ini salah satu hasil jepretan melow hari ini .. engel mengarah ke unit apartemen kami ... huaaaaaaa ... jangan dihancurin dooooonk 😭😭😭

Post Comment
Posting Komentar

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗