MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Mulai Saja, Bermain itu Seru!

Senin, 23 Januari 2017
Bentar lagi bulan Januari pergi. Februari datang. Meski jatuh bangun (hobi amat pake kata ini eike), dalam menikmati irama tubuh dalam konsistensi bermain dengan anak, perlahan tapi pasti makin kerasa kalo bermain itu seru.
Fakta Dibalik Foto Bermain yang Seru (Alkisah)
Sesekali drama ... sering mainan ditolak ... anak-anak yang belum ngerti rules atau aturan ngacak-ngacak alat dan bahan yang udah disiapkan. Gondok bin keheul! Tapi tetap harus dijalankan. Karena jika berhenti untuk menciptakan kreasi memupuk motivasi dalam bermain bersama anak ini, SAH tiga kali donk saya nyerahnya 
Menyerah bukan berarti kalah ... Namun ketika menyerah membuat berhenti melangkah. Itulah dia kalah! Saya ga mauuuuu...
Dengan segenap tenaga dan semangat ... sedikit dan perlahan ... berusaha menghadirkan permainan buat anak-anak meski hanya bermain dalam waktu singkat (yang on the track nya. Sisanya inovasi ala anak-anak #ngertikaaaaan). Tapi at least anak-anak ketika bingung mau main apa... udah nanya "main apa lagi mi???" YES!!!
Hal baru yang harus saya sadari dan peka-i ya pertanyaan ini. Manfaatkan kebosanan anak-anak dan tawarkan permainan berbasis tujuan ini.
Awali dengan kesepakatan ...
eksekusi bersama dan libatkan anak-anak
Mininalisir kekacauan dengan standar dan aturan main saat kesepakatan dibuat.
Orientasi proses bukan hasil.
Sehingga saat eksekusi, yang terpenting anak-anak diberikan arahan dan diberi tahu tujuannya. Mungkin mereka terlihat tidak mengerti, tapi tetap yakin bahwa sesuatu jika berkala dan terus menerus ...akan membut anak-anak paham dan ngerti. 
Dan Saat Eksekusi
Contoh saat esekusi permainan sederhana seperti di foto background tulisan ini (maaf... saya masih belum menemukan cara lampir foto di tengah tulisan pake apps BLOGGER). Saya menjuduli permainan ini "Colorful Pipes and Beads".
Tadinya mau bikin cerita ... kalo sedotan yang saya bilang pipe itu pipa buat aliran air hujan... bla bla bla en deble ... tapi ga jadi ... karena permainan ini di siapkan mendadak jadi muluk rasanya dibuat cerita sementara anak-anak belum pernah dilihatkan apa itu pipa saluran air hujan. Ok! Sorting color aja!
Akhirnya diputuskan sesaat! Permainan ini bertujuan untuk melatih koordinasi anak-anak terhadap warna yang mereka lihat pada beads dan mencocokan nya dengan warna sedotan kemudian mengaliri sedotan dengan beads sebanyak angka yang tertera di akhir saluran sedotan (tertulis di piring gabus).
Bagaimana Respon Anak-anak?
Drama dooooonk ... anak-anak yang baru memulai bermain dengan tujuan plus aturan ini, bermain masih bar-bar ... terutama untuk permainan baru yang tidak mengandung unsur gross motor skills activity nya atau ga ada toys favorit mereka.
Mereka bermain acak seenak udel. . Zaid malah acak-acak kotak beads nya (dan akhirnya saya sembunyikan). Sementara Ziad ready to play sebenarnya tapi karena saya sibuk sama Zaid jadilah dia tak tentu arah dan bermain inovasi sendiri (great dede!!!). Maafin umi salah paham saat itu ... 
Setelah pembaharuan kesepakatan dengan Zaid, barulah akhirnya permainan tereksekusi dan anak-anak happy. See!
Mereka Hanya Butuh Waktu dan Sabarnya Kita
Selama ini saya sering kurang sabar (sampe sekarang juga masih suka gitu) ... Dada rasanya hhhhhhhh melihat anak-anak abai dengan apa yang saya persipakan untuk mereka. Tak sekedar abai dengan permainan .. tapi juga sengaja iseng dengan saya seolah becandain dan pura-pura ga denger omongan saya. Mereka lanjut terus mengeksekusi apa yang mereka mau. Ditambah kondisi mereka seringnya memaksakan bermain padahal udah ngantuk.
Namun disini saya belajar melihat kebutuhan. Andai tidak terencana dan permainan dibuat hanya untuk kepentingan fana semata ... tentulah saya jadi semakin tidak peka dengan anak-anak. Sementara buku rekam jejak dan perencanaan pembelajaran untuk anak-anak sedikit banyaknya membuat saya menyadari "oh mereka begini karena begini, begitu karena begitu". Dan kesimpulan saya sementara untuk anak-anak dalam pelaksanaan resolusi 2017 dengan fun learning with Umi dan Abi adalah
"mereka hanya butuh waktu untuk menyadari bahwa apa yang dihadirkan itu menarik dan bermanfaat untuk mereka. Dan kami butuh sabar untuk menyikapi berbagai macam drama dan rentetan penolakan dari 2 bocah yang lagi cerdik-cerdiknya ini"
Mungkin saya terlambat menyadari. Atau seringkali sadar kemudian lupa lagi .. tak mengapa. Karena belajar tak melulu perihal hafalan (kemampuan mengingat). Belajar terkadang butuh kepahaman. Dan mungkin ini cara Allah mengantarkan kepahaman pada saya tentang apa itu Ibu, anak dan keluarga. Melalui aneka tingkah anak-anak.
So, mulai saja! Bermain itu ternyata menyenangkan 
Columbus, 19 Januari 2017
Post Comment
Posting Komentar

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗