MOM BLOGGER

A Journal Of Life

Role Play

Senin, 30 Januari 2017

Role Play atau bermain peran memiliki manfaat yang cukup banyak bagi perkembangan anak-anak.

Apa aja tuh?

🙋 Bermain peran bisa melatih perkembangan bahasa anak.
🙆 Meningkatkan kreatifitas anak
👬 Menumbuhkan kepekaan sosial dan solidaritas
🙏 Problem solving atau mengasah kemampuan menyelesaikan masalah
💃 Menumbuhkan pandangan positif terhadap segala sesuatunya

Apa sih Bermain Peran itu?
Jika para bunda mengamati tingkah keseharian si kecil, pasti bunda pernah menyaksikan si kecil melakukan sebuah tindakan imitate/meniru hasil dari pengamatan mereka dalam keseharian.

Misal, anak perempuan sering mengikuti ibu atau orang sekitar mereka yang kalo menggendong bayi pake samping atau jarit. Nah, tindakan imitate anak seperti ini sudah terarah pada bermain peran. Tinggal diperkenalkan atau digiring perannya agar lebih menghayati 😂😂. Bisa dengan cara mengajak dialog, bertanya, atau mencontohkan kembali peran yang sedang dilakoni sang anak.

Bermain peran, tanpa disadari orang tua merupakan permainan yang selalu dipilih anak-anak baik usia dini ataupun usia sekolah sebagai salah satu cabang permainan mereka.

Saya sangat ingat, permainan favorit saya dengan teman-teman adalah bermain alek-alek (bahasa minang). Atau bahasa sundanya anyang-anyangan.

Dengan sangat lihainya kami kala itu memerankan sosok ibu yang tengah sibuk memasak 😁😁. Barangkali memang memasak sebagai salah satu aktivitas terutin orang tua kami kala itu. Aktivitas paling menonjol dan membuat penasaran kami adalah mengulek cabe. Kenapa? Karena kami pasti dilarang untuk melakukan aktivitas tersebut khawatir perih mengenai mata kami atau tangan kami akan terasa panas terkena biji cabe. Sehingga, untuk memuaskan rasa ingin tahu, kami bermain peran sebagai ibu yang mengulek cabe menggunakan cabe imitasi alias batu bata 😂😂

Nah, kira-kira, permainan apa dulu yang sering bunda lakukan dalam bermain peran? Coba diingat-ingat lagi ... semoga saja bisa menambah kepekaan kita terhadap anak. Karena mengembalikan memori bahagia masa kecil kita diyakini bisa membantu para orang tua untuk lebih menganal dan memahami anak-anaknya.

Jika para bunda merasa tidak memiliki memori bahagia. Barangkali bunda memiliki Wounded inner child atau emosi tak terselesaikan di masa kanak-kanak bunda. Jangan khawatir ya bunda, wounded innerchild bisa dibantu untuk diselesaikan. 😊

Colombus, 29 Januari 2017

Post Comment
Posting Komentar

Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗